UFA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (23/6/2021) mengatakan, mereka telah menemukan masalah di situs produksi vaksin Covid-19 Sputnik V, yang oleh Rusia bersikeras sudah diselesaikan.
WHO diminta memberi persetujuan untuk vaksin Sputnik V yang dibuat oleh lembaga penelitian Gamaleya Rusia, dan sudah digunakan di 40 negara.
WHO menemukan masalahnya saat memeriksa empat lokasi produksi vaksin Sputnik V, dalam rangka memberi persetujuan pada produk buatan Gamaleya itu.
Baca juga: Rusia Setujui Vaksin Sputnik Light, Cukup 1 Dosis Ampuh 79,4 Persen
Pada Rabu WHO merilis ringkasan laporan dari temuan awal, merinci enam masalah yang ditemukan selama kunjungan 31 Mei hingga 4 Juni ke Pabrik Vitamin Ufa Pharmstandard di Ufa, Rusia selatan.
Para inspektur memerhatikan integritas data dan hasil pengujian dari pemantauan saat pembuatan dan kontrol kualitas, serta pemantauan dan pengendalian operasi juga pengisian aseptik.
Inspeksi itu menemukan masalah pada ketertelusuran dan identifikasi batch vaksin.
Ada juga kekhawatiran tentang jalur pengisian, jaminan sterilitas, validasi filtrasi steril, dan risiko kontaminasi silang.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, "Ada beberapa kekurangan yang diidentifikasi oleh grup inspeksi, dan dari apa yang kami ketahui, semua sudah diperhitungkan dan yang perlu diubah telah diubah," dikutip dari AFP.
WHO juga berujar fasilitas itu itu telah diberitahu tentang temuannya.
Baca juga: Ibu Kota Rusia Tawarkan Uang agar Warganya Mau Vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V