Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Induk Inggris HMS Queen Elizabeth Diluncurkan untuk Lawan ISIS

Kompas.com - 23/06/2021, 20:11 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Kapal induk Inggris HMS Queen Elizabeth diluncurkan untuk operasi militer melawan kelompok ISIS.

Dilansir CNN, Kementerian Pertahanan Inggris, pada Selasa (22/6/2021) menyebut ini akan jadi pertempuran pertama kapal induk terbaru Inggris itu.

Kapal ini nantinya akan mengangkut belasan jet tempur F-35B Inggris dan AS.

Tujuannya untuk semakin melemahkan kelompok teroris yang tersisa di Irak dan Suriah.

Baca juga: Bangkai Kapal Inggris Zaman Penjajahan Muncul Usai Banjir Surut, tapi Rusak Dipreteli Warga

Kapal ini jadi salah satu dari dua kapal induk terbesar Inggris yabg pernah dikirim Kerajaan Inggris ke laut.

Sementara F-35B yang diangkutnya, adalah jet tempur buatan AS.

Dikenal sebagai pesawat siluman canggih yang dapat mendarat secara vertikal, sehingga bisa ditempatkan di kapal perang berukuran kecil.

Pesawat tempur itu akan jadi ujung tombak kekuatan Carrier Strike Group 21, kelompok tempur gabungan sekutu, dalam misi tujuh bulan melawan ISIS

Kelompok tempur itu diperkirakan akan menyinggahi 40 negara dan berlayar melewati Laut Mediterania, Samudra Hindia, serta Pasifik.

"Integrasi antara Royal Navy, Royal Air Force dan Korps Marinir AS benar-benar mulus. Ini menjadi bukti betapa dekatnya kami," kata komandan kapal induk, Kapten James Blackmore.

Baca juga: Kisah Operasi Delta Force AS yang Tewaskan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Pada 2017, Irak memang menyatakan ISIS sudah berakhir. Tapi nyatanya, sel-sel dari kelompok itu terus beroperasi, terutama daerah gurun dan pegunungan.

Kurdi, mitra utama AS dalam melawan ISIS, bahkan sudah memperingatkan bahwa jumlah serangan kelompok itu terus meningkat.

Lebih dari 20 anggota pasukan keamanan Irak dan Kurdi tewas diserang sel ISIS yang tersisa beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Sinopsis Sisters in Arms, Kisah Perjuangan Pemberontak Kurdi

Pada 21 Januari, terjadi insiden bom bunuh diri di Baghdad, yang menewaskan 32 orang dan melukai 100 lainnya.

Ini disebut sebagai bom bunuh diri paling mematikan dalam tiga tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com