DENVER, KOMPAS.com - Sebuah keluarga sakit hati saat mendapati bayi perempuan mereka yang baru lahir memiliki luka wajah yang besar, setelah operasi caesar darurat.
Bayi Kyanni Williams menderita luka besar di pipi kirinya dan harus mendapatkan 13 jahitan untuk menutup lukanya, segera setelah ia dilahirkan di Denver Health di Colorado pada Rabu (16/6/2021).
"Memiliki cucu yang baru lahir menemui ahli bedah plastik untuk mendapatkan 13 jahitan, itu menyakitkan hati," ujar Walter Williams, kakek bayi itu kepada Fox 31, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (19/6/2021).
Baca juga: Drama 10 Bayi Kembar Pertama di Dunia: Ibu Ditahan, Keberadaan Bayi Simpang Siur
"Mengecewakan, dia tidak nyawan," tambah ayahnya, Damarqus Williams.
Menurut Damarqus dan ibu bayi perempuan itu, Reazjhana Williams, rencananya adalah melahirkan Kyanni secara alami.
Reazjhana mengatakan dokter di kesehatan Denver memberinya pil untuk mempercepat persalinannya pada Rabu (16/6/2021), dan dalam beberapa menit dia dilarikan ke ruang operasi untuk menjalani operasi caesar darurat.
"Mereka mengatakan bayi kami membuat gerakan tiba-tiba, mereka tidak bisa mendengar detak jantungnya atau menemukannya, maka mereka membawanya ke ruang operasi caesar segera," kata Damarqus.
Setelah prosedur caesar dilakukan, keluarga bukannya merasa gembira, malah sedih.
Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan Terapung dalam Kotak Kayu di Sungai
Williams mengatakan mereka sakit hati dan frustrasi ketika mereka melihat luka wajah yang dalam pada Kyanni, putri kecilnya.
Pasangan itu mengatakan dokter memberitahu mereka bahwa kepala Kyanni dekat dengan dinding plasenta ketika mereka melakukan operasi caesar.
“Saya mencoba memahami apa yang terjadi, tetapi ada banyak hal yang saya tidak mengerti dengan operasi caesar ini,” kata Reazjhana.
"Saya tidak pernah mendengar ada yang memiliki pengalaman wajah bayi mereka terlihat seperti ini setelah operasi caesar," protes ibu bayi perempuan itu.
Tashaira Williams, nenek bayi itu meminta para dokter yang terlibat untuk "bertanggung jawab".
Baca juga: Bayi Ini Diberi Nama Hypertext Mark-up Language, Disingkat HTML
"Saya rasa yang dilakukan itu tidak benar," ucapnya.
"Mereka harus bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan," tuntutnya.