Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Kembali Melonjak, Singapura Ubah Jumlah Warga yang Boleh Makan di Tempat

Kompas.com - 19/06/2021, 13:24 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Setelah 35 hari harus membungkus pulang makanan atau take away, warga Singapura dapat kembali bersantap di tempat mulai 21 Juni.

Namun kelonggaran yang diumumkan Jumat sore (18/6/2021) tidak seperti rencana awal.

Awalnya pemerintah Singapura mencanangkan maksimal 5 orang akan diizinkan untuk makan di pusat makanan seperti hawker, food court, kedai kopi, dan restoran.

Baca juga: Mata-mata China yang Ditahan Singapura Dulunya Mahasiswa AS

Namun melonjaknya kembali angka infeksi komunal Covid-19 dalam sepekan terakhir membuat angka 5 orang dikurangi menjadi maksimal 2 orang.

Angka ini akan dievaluasi pada pertengahan Juli.

Klaster Bukit Merah

Setelah mulai menurun pada awal Juni, angka infeksi lokal meningkat drastis dari 36 kasus menjadi 104 kasus pekan ini.

Penyebabnya adalah kemunculan klaster superspreader di Pasar dan Pusat Makanan Bukit Merah View 115 sejak 12 Juni.

Data terakhir menunjukan 65 warga telah terinfeksi Covid-19 setelah mengunjungi pasar yang terletak di Singapura tengah tersebut.

Baca juga: Singapura Cabut Lockdown Parsial secara Bertahap Mulai 14 Juni

Kementerian Kesehatan (MOH) mengambil tindakan cepat dengan mengelar tes virus corona massal bagi warga yang tinggal di sekitar pasar.

Pasar Bukit Merah dikenal selalu ramai pengunjung terutama warga lanjut usia (lansia) yang sering berkumpul ngobrol di kawasan pasar.

Asal muasal virus corona di pasar diidentifikasi berasal dari seorang lansia berumur 74 tahun yang sehari-hari bekerja di salah satu kios pasar.

65 kasus menjadikan klaster Bukit Merah ini salah satu klaster terbesar sejak virus corona varian Delta menginfeksi "Negeri Singa” akhir April lalu.

Klaster besar lainnya adalah klaster Bandara Internasional Changi dan klaster Rumah Sakit Tan Tock Seng. Kedua klaster telah ditutup setelah seluruh pasien sembuh.

Singapura saat ini memiliki 39 klaster aktif Covid-19. Jumlah kasus Covid-19 mencapai 62.382.

Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, Singapura Akan Longgarkan Lockdown Parsial

Sebanyak 152 pasien atau 0,24 persen masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Singapura telah mencabut lockdown parsial secara bertahap mulai 14 Juni lalu. Warga diizinkan kembali berkumpul maksimal 5 orang.

Negeri “Merlion” menjalani lockdown parsial kedua mulai 16 Mei hinga 13 Juni lalu.

Pemerintah juga menggencarkan contact tracing. Salah satu kebijakan terbaru adalah warga yang tercatat mengunjungi tempat umum yang dikunjungi pasien Covid-19 wajib menjalani tes Covid-19

Pengetesan wajib tiap 2 pekan juga akan diberlakukan kepada pekerja di sektor-sektor rawan tertular seperti makanan dan minuman, salon, dan pusat olahraga seperti gym dan studio fitness.

Rapid test antigen untuk mengecek sendiri status Covid-19 juga telah dijual di apotek kepada masyarakat umum.

Baca juga: Kapal Kargo Kimia Asal Singapura Tenggelam, Sri Lanka Terancam Bencana Laut Terburuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com