Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Anak-anak, 3 Pria Yaman Dieksekusi di Depan Publik

Kompas.com - 17/06/2021, 08:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

SANAA, KOMPAS.com – Tiga pria dihukum mati di depan publik di ibu kota Yaman, Sanaa, yang dikuasai pemberontak Houthi.

Ketiga pria tersebut dijatuhi hukuman mati karena membunuh anak-anak sebagaimana dilansir Daily Mail, Rabu (16/6/2021).

Identitas masing-masing pria tersebut adalah Ali Al-Naami (40), Abdullah Al-Makhali (38), dan Mohammed Arman (33).

Baca juga: Kim Jong Un Makin Benci Budaya Asing, Nonton K-Pop Bisa Dihukum Mati

Mereka mengenakan pakaian penjara berwarna biru saat dibawa ke Tahrir Square di Sanaa pada Rabu.

Orang-orang itu kemudian dipaksa untuk berbaring telungkup sebelum ditembak dari belakang oleh algojo.

Jenazah ketiganya kemudian dibungkus dengan kain putih dan karpet merah lalu dibawa pergi.

Kelompok pemberontak yang didukung Iran tersebut menerapkan perbuatan yang keras dalam memerangi kejahatan di daerah-daerah yang mereka kuasai.

Baca juga: Uganda Buat UU Larang Tumbal Anak agar Orangtua Cepat Kaya, Pelanggar Dihukum Mati

Mereka yang dieksekusi pada Rabu telah dihukum karena kejahatan keji yang telah mereka perbuat.

Abdullah Al-Mukhali dan Mohammed Arman dihukum karena memperkosa dan membunuh seorang anak laki-laki berusia delapan tahun bernama Mohammed al-Haddad.

Sedangkan Al-Naami dihukum karena membunuh tiga putrinya sendiri yakni Rahaf (7), Raghad (12), dan Malak (14), pada Juni 2019.

Dia mengaku mencekik para korban dan menenggelamkan mereka di tangki air setelah sang ibu meninggalkan rumah karena perselisihan rumah tangga.

Baca juga: Perkosa Perempuan di Depan Anak-anaknya, 2 Pria Pakistan Dihukum Mati

Para penonton terlihat merekam eksekusi ketiga pria tersebut melalui ponsel dan kamera video mereka.

Pemberontak Houthi menduduki Sanaa dan mengambil alih sebagian besar wilayah Yaman pada 2015.

Mereka diperangi oleh pasukan koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi. Pasukan koalisi berupaya menggulingkan Houthi dan mengembalikan pemerintah Yaman ke ibu kota.

Konflik dan perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 130.000 orang sana dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Baca juga: Perkosa dan Bunuh Keponakannya yang Masih Berumur 7 Tahun, Pria Ini Dihukum Mati

Pada Maret, Arab Saudi menawarkan proposal gencatan senjata kepada Houthi dalam upaya untuk menghentikan perang.

Namun, pertempuran terus berkecamuk di sekitar kota Marib ketika Houthi berupaya merebut kota dan melengkapi kendalinya atas wilayah utara Yaman.

Baca juga: Bunuh Hakim Saat Sidang Perceraian, Seorang Pria Dihukum Mati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com