WUHAN, KOMPAS.com - Sebanyak 11.000 pelajar menghadiri wisuda di Wuhan, kota di China tempat Covid-19 pertama terdeteksi.
Para wisudawan itu hadir dalam acara yang diselenggarakan Minggu (13/6/2021) tanpa mengenakan masker maupun menjaga jarak.
Mereka memenuhi Central China Normal University, di mana lulusan tidak saja berasal dari tahun ini, namun juga dari 2020.
Baca juga: Peneliti di Lab Wuhan Membantah Covid-19 Bocor dari Tempatnya
Sebabnya pada tahun lalu, Wuhan membatasi upacara kelulusan dikarenakan mereka berusaha mencegah penyebaran Covid-19.
Pada Januari 2020, ibu kota Provinsi Hubei itu menerapkan salah satu lockdown paling ketat di dunia.
Karantina wilayah tersebut berlangsung selama 76 hari sebelum dibuka kembali, dilansir The Sun Selasa (15/6/2021).
Pemerintah China menyatakan, total terdapat 4.636 korban meninggal karena pandemi, di mana mayoritas tercatat di Wuhan.
Saat ini, kota itu kembali menjadi sorotan setelah kembali menyeruaknya teori bahwa virus corona berasal dari laboratorium di sana.
Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan supaya intelijen segera menyelesaikan penyelidikan dari mana corona berasal.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga tidak menampik teori konspirasi itu.
Apalagi, muncul kabar bahwa tim di sana sempat jatuh sakit pada 2019 setelah mengunjungi goa kelelawar di Provinsi Yunnan.
Selain itu, para peneliti di sana dikabarkan melakukan penelitian yang bisa meningkatkan kemampuan virus untuk menyelidiki dampaknya pada inangnya.
Baca juga: Ilmuwan China di Lab Wuhan Pernah Eksperimen Membuat Virus Corona Hibrida
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.