TEL AVIV, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melancarkan serangan, setelah dia resmi dilengserkan.
Kekuasaan Netanyahu berhenti di angka 12 tahun, setelah Knesset (Parlemen Israel) menggelar voting pada Minggu (13/6/2021).
Dalam pidato terakhirnya, Netanyahu berjanji akan terus berjuang untuk menggulingkan pemerintahan Naftali Bennett.
Baca juga: Benjamin Netanyahu Resmi Dilengserkan dari Kursi PM Israel, Ini Penggantinya
"Setiap hari, saya akan melawan pemerintahan sayap kiri berbahaya ini. Dengan bantuan Tuhan, perjuangan ini akan terjadi secepat mungkin," kata dia.
Benjamin Netanyahu memberikan peringatan kepada Iran, Hamas, Hezbollah, sebelum mengakhiri pidato dengan kalimat bahasa Inggris "We’ll be back soon (kami akan kembali secepatnya".
Mantan PM Israel yang akrab disapa Bibi itu berbicara lebih dari 30 menit, mengoceh daftar prestasi yang dibuatnya selama menjabat.
Dilansir Times of Israel, dia menyerang Naftali Bennett dan bersumpah akan memimpin oposisi secara agresif.
Dia menyebut Partai Yamina yang dipimpin Bennett dan Partai Harapan Baru sebagai "sayap kanan palsu".
Bibi menuding dua partai itu sudah mengkhianati kehendak rakyat, karena bergabung bersama sayap kiri, tengah, dan partai Arab.
Baca juga: Naftali Bennet Jadi Perdana Menteri Israel Baru, Joe Biden Ucapkan Selamat
Netanyahu mengeklaim Bennett, mantan sekutunya, tidak akan bisa menahan ancaman yang diberikan Iran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.