Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 05:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com – Benjamin Netanyahu secara resmi dilengserkan dari kursi Perdana Menteri Israel setelah parlemen Israel membuka sesi khusus untuk melakukan pemungutan suara terkait koalisi pemerintahan baru pada Minggu (13/6/20201).

Parlemen Israel alias Knesset akhirnya mengakhiri kepemimpinan Netanyahu yang selama 12 tahun berturut-turut menjabat sebagai Perdana Menteri Israel.

Knesset lantas memilih mantan sekutu Netanyahu, Naftali Bennett, sebagai Perdana Menteri Israel yang baru.

Baca juga: Dirinya Berpotensi Kuat Dilengserkan, PM Israel Khawatir Masa Depan Negaranya

Melansir AFP, Bennett merupakan seorang nasionalis sayap kanan Yahudi, jutawan teknologi, dan mantan komandan pasukan khusus Israel.

Dia dilantik sebagai pemimpin koalisi delapan partai yang sebenarnya terbagi secara ideologis, tetapi disatukan karena kemuakan mereka terhadap Netanyahu.

Sebelum dilengserkan, Netanyahu bersumpah bahwa dia akan terus berada di politik meski nanti menjadi oposisi.

Netanyahu telah lama menjadi tokoh dominan dalam politik Israel. Oleh pendukungnya, dia disebut sebagai "Raja Bibi" dan "Tuan Keamanan”.

 

Sementara itu, para pengkritiknya menyebut Netanyahu sebagai "menteri kejahatan".

Baca juga: Blok Anti-Netanyahu Dijegal Parlemen, Gejolak Politik Israel Berlanjut

Setelah drama politik yang berlarut-larut selama beberapa pekan terakhir, 60 kursi di Knesset memilih untuk melengserkan Netanyahu sedangkan 59 kursi berpendapat sebaliknya.

Jumlah kursi di Knesset berjumlah 120 kursi. Itu artinya, Netanyahu dilengserkan hanya dengan selisih suara yang sangat tipis.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan cepat memberi selamat kepada Bennett.

"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Bennett untuk memperkuat semua aspek hubungan yang erat dan langgeng antara kedua negara,” kata Biden.

“Israel tidak memiliki teman yang lebih baik daripada AS," tambah Biden.

Baca juga: Netanyahu Klaim Ada Kecurangan Besar di Pemilu Israel, Tuduh Oposisi Bermuka Dua

Setelah Netanyau dilengserkan, orang-orang merayakannya dengan memenuhi alun-alun di dekat Knesset dan berpawai ke Tel Aviv.

Orang-orang bertepuk tangan, bersorak, dan mengibarkan bendera.

Sebelum sesi khusus Knesset digelar, Bennett mengatakan kepada Knesset bahwa pemerintahnya bakal mewakili seluruh Israel.

Dia menuturkan, Israel telah dipandu ke dalam pusaran kebencian dan pertempuran.

"Waktunya telah tiba bagi para pemimpin yang berbeda, dari semua populasi, untuk berhenti, menghentikan kegilaan ini,” ujar Bennet.

Baca juga: Netanyahu Terancam Digulingkan, Israel Keluarkan Peringatan Kekerasan Domestik

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com