Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Terancam Digulingkan, Israel Keluarkan Peringatan Kekerasan Domestik

Kompas.com - 07/06/2021, 10:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Kepala dinas keamanan dalam negeri Israel mengeluarkan peringatan langka, tentang kemungkinan kekerasan selama salah satu periode paling bermuatan politik dalam beberapa dasawarsa di negara itu.

"Kami baru-baru ini mengidentifikasi peningkatan wacana kekerasan dan hasutan yang semakin ekstrem terutama di jejaring sosial," Nadav Argaman, Kepala Pasukan Keamanan Shin Bet Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan tanpa menyebutkan nama, melansir Reuters pada Minggu (6/6/2021).

Menurutnya, wacana itu dapat ditafsirkan di antara kelompok atau individu tertentu, sebagai adanya aktivitas kekerasan dan kegiatan ilegal, yang bahkan dapat menyebabkan kerusakan fisik.

Baca juga: Korea Utara Sebut Israel Jadikan Gaza Rumah Jagal Manusia

Peringatan itu dikeluarkan sejak sejak Sabtu (5/6/2021) ketika Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pemimpin terlama “Negeri Zionis” itu terancam digulingkan.

Masa 12 tahun jabatan Netanyahu sebagai PM Israel kemungkinan akan berakhirnya, setelah pemimpin oposisi tengah Israel Yair Lapid mengumumkan berhasil membentuk koalisi pemerintahan setelah pemilihan 23 Maret, pada Rabu (3/6/2021).

Pemerintahan baru, yang belum dilantik, terbentuk dari tambal sulam koalisi yang semula dianggap tidak mungkin. Itu terdiri dari partai-partai sayap kiri, liberal, kanan, nasionalis dan agama, serta sebuah partai Islamis Arab (untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel).

Netanyahu dalam unggahan online telah memperingatkan koalisi itu adalah "pemerintah kiri yang berbahaya."

Beberapa kelompok sayap kanan marah pada Naftali Bennett, Kepala Partai Ultranasionalis kecil. Dia dijadwalkan menggantikan Netanyahu dalam pakta pembagian kekuasaan dengan Lapid.

Padahal sebelum pemilihan, Bennett telah berjanji tidak akan bergabung dengan Lapid yang berhaluan tengah, atau partai Arab mana pun dalam koalisi.

Bennett saat ini mendapat banyak serangan di media sosial.

Baca juga: Israel Tangkap Aktivis Palestina dan Jurnalis di Lahan Sengketa Yerusalem

Pembunuhan masa lalu

Sejak Bennett mengumumkan bergabung dengan Lapid, dinas keamanan Israel telah meningkatkan perlindungan untuknya.

Demonstrasi sayap kanan diadakan di dekat rumah anggota partainya, berharap agar mereka tidak bergabung dengan pemerintah.

Pada Sabtu (5/6/2021), sebuah jajak pendapat oleh televisi Israel N12 “Meet the Press” menunjukkan bahwa 46 persen orang Israel mendukung pemerintah Bennett-Lapid, 38 persen akan memilih mengadakan pemilihan lain (yang kelima dalam waktu sekitar dua tahun) dan 15 persen tidak menyatakan preferensi.

Kepala Pasukan Keamanan Shin Bet meminta para pemimpin politik dan agama untuk menunjukkan tanggung jawab dan meredam potensi hasutan.

Peringatan ini mengingatkan beberapa orang di Israel pada hari-hari menjelang pembunuhan 1995, terhadap Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com