Lim kemudian menutup pintu kamar dan mereka bermain game online bersama.
Tak lama setelah itu, Lim meminta korban berbaring di sebelahnya di tempat tidur, tetapi dia menolak.
Lim terus memaksa dan korban akhirnya menyerah, berharap dia akan berhenti meminta.
Namun Lim kemudian berbaring di atas korban, memeluk dan menciumnya. Korban mendorongnya menjauh dan berteriak "Tante!", berharap ibu Lim akan masuk ke kamar.
Akan tetapi upayanya tidak berhasil dan Lim mencoba melepas atasan lengan panjangnya.
Korban sempat menghentikannya dan berkata "tidak", tetapi akhirnya memenuhi permintaannya agar Lim tenang, menurut dokumen pengadilan.
Baca juga: Bubarkan Demo, Polisi Perkosa 18 Wanita dan Gadis Remaja
Ketika korban diam, Lim langsung melancarkan aksi bejatnya. Korban tak sempat melawan, tetapi terus menyuruhnya berhenti dan menjauh.
Lim lalu menurut dan memintanya melakukan gerakan seks padanya. Korban menolak dan menawarkan pelukan untuk menenangkannya.
Lim setuju dan tertidur sekitar 15 menit kemudian.
Saat Lim tidur, korban bergegas pulang dan menangis, trauma dengan apa yang dialaminya.
Dia mengirim pesan ke beberapa temannya dan bertanya apakah mereka bisa menjemputnya, lalu menenangkan diri dan mencari kunci apartemennya.
Korban lalu menemukan dompet Lim dan memotret KTP-nya untuk diserahkan ke polisi.
Salah satu teman korban kemudian membantunya membuat laporan polisi.
Pelanggar dewasa yang dihukum karena penyerangan seksual di Singapura dapat dipenjara hingga 20 tahun dan didenda.
Baca juga: Dikira Wanita Muda, Koki Pizza Tertipu Berhubungan Seks dengan Gadis Cilik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.