Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Disebut Jadi Platform dengan Perdagangan Seks Paling Banyak

Kompas.com - 11/06/2021, 13:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mayoritas rekrutmen online dalam kasus perdagangan seks ilegal pada 2020 lalu terjadi di Facebook.

Ini menurut penelitian terbaru Human Trafficking Institute, dalam laporan yang dirilis Selasa (8/6/2021), sebagaimana dikutip The Hill.

Menurut laporan, 59 persen perekrutan online para korban terjadi di platform Facebook, dengan 65 persen korbannya adalah anak-anak.

Baca juga: Kardinal George Pell Akui Banyak Skandal Seks Anak di Gereja Australia sejak 1970-an

CEO Human Trafficking Institute Victor Boutros menjelaskan, penggunaan internet untuk perdagangan manusia semakin mengkhawatirkan.

"Internet telah menjadi alat yang dominan yang digunakan oleh para pedagang untuk merekrut korban, dan mereka sering merekrut mereka di sejumlah situs jejaring sosial yang sangat umum," ujar dia pada CBS News (9/6/2021).

Baca juga: 33 Anak Hilang Ditemukan dalam Operasi Anti Perdagangan Manusia

Boutros menambahkan, Facebook, sebagai salah media sosial yang paling banyak dipakai, ternyata jadi jembatan antara pelaku trafficking dan korban.

"Facebook secara mengejutkan dipakai pedagang untuk merekrut korban dalam kasus perdagangan seks aktif," ujar Boutros.

Baca juga: Kronologi Bocah SD Diperkosa 2 Pemuda, dari Chat Facebook hingga Janjian Jalan-jalan

Sementara itu, masih dalam pernyataan pada CBS News, pihak Facebook menegaskan bahwa platformnya akan terus memerangi upaya perdagangan manusia.

Perdagangan seks ilegal dengan anak-anak sebagai korban, juga akan disaring. "Perdagangan seks dan eksploitasi anak menjijikkan," ujar Facebook.

"Kami tidak mengizinkan mereka di Facebook. Kami memiliki kebijakan dan teknologi untuk mencegah jenis penyalahgunaan ini dan mencatat aturan kami," tambahnya.

Baca juga: Berawal dari Chat Facebook, Dua Pemuda Ini Perkosa Bocah SD

Bukit terbaru juga menyebut, di Facebook, sebagian besar pelaku awalnya melakukan penipuan.

Entah itu berkedok penawaran, atau tak sedikit yang menjurus ke arah romansa pura-pura.

Kalau korban lengah, pelaku akan langsung menargetkannya untuk "dijual" dalam perdagangan seks ilegal.

Baca juga: 6 Fitur Facebook untuk Kontrol Privasi dan Data Pengguna

Perdagangan semacam ini sering membuat janji pada para korban.

Biasanya sangat muluk-muluk di awal. Seperti menyediakan perumahan, harta benda, transportasi, atau obat-obatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com