Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dibatalkan, Pawai Bendera di Muslim Quarter Yerusalem Disetujui Pemerintah Israel

Kompas.com - 09/06/2021, 16:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

TEL AVIV, KOMPAS.com – Pemerintah Israel akhirnya memberikan lampu hijau untuk pawai bendera di Yerusalem setelah sempat dibatalkan.

Pawai tersebut merupakan perayaan atas penaklukan Yerusalem Timur oleh Israel pada 1967.

Awalnya, pawai yang akan melewati Muslim Quarter Yerusalem itu akan berlangsung pada Kamis (10/6/2021), tetapi polisi menolak rute aslinya.

Baca juga: Hamas Peringatkan Ancaman Kekerasan Baru, Israel Batalkan Pawai Yerusalem

Namun, kini pawai tersebut akan tetap digelar pada Selasa (15/6/2021) pekan depan, sebagaimana dilansir BBC.

Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, telah mengancam adanya eskalasi lebih lanjut jika pawai itu tetap dilaksanakan.

Sedikitnya 242 orang tewas di Gaza dan 13 orang tewas di Israel selama 11 hari pertempuran sengit pada bulan lalu.

Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan perizinan digelarnya pawai setelah bertemu pada Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Israel Tangkap Aktivis Palestina dan Jurnalis di Lahan Sengketa Yerusalem

Di sisi lain, Parlemen Israel alias Knesset akan memberikan suara pada pemerintah baru pada Minggu (13/6/2021).

Netanyahu, perdana menteri terlama Israel, menghadapi akhir masa jabatannya jika koalisi baru disetujui.

Jika koalisi baru terbentuk, pemerintahan Israel yang akan datang bakal dipimpin oleh ultra-nasionalis Naftali Bennett dan Yair Lapid.

Baca juga: Israel Klaim Hamas Pakai Gedung Tempat Al Jazeera Berkantor untuk Kacaukan Iron Dome

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com