Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tangkap Aktivis Palestina dan Jurnalis di Lahan Sengketa Yerusalem

Kompas.com - 07/06/2021, 08:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Bentrokan tersebut juga yang disorot sebagai pemicu perang 11 hari antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza.

Ketegangan itu memanas lagi minggu ini, dan dikhawatirkan bisa berkobar lagi. Terutama, jika ultranasionalis Israel menindaklanjuti rencana untuk melakukan pawai pada Kamis (10/5/2010) melalui Kawasan Muslim di Kota Tua Yerusalem.

Polisi Israel diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai apakah pawai akan diizinkan untuk dilanjutkan. Kegiatan itu semula direncanakan berlangsung ketika perang meletus pada 10 Mei.

Kekerasan baru dapat memperumit tugas lawan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang membentuk koalisi rapuh dan berbeda pekan lalu.

Koalisi itu dibentuk untuk meloloskan mosi pada parlemen, yang diperlukan untuk menggantikan jabatan Netanyahu. Sementara sekutu dekat Netanyahu mengawasi kepolisian.

Baca juga: Oposisi Israel Sepakat Bentuk Pemerintahan Baru dan Gulingkan Benjamin Netanyahu

Di Sheikh Jarrah, pemukim Yahudi telah melakukan kampanye selama puluhan tahun, untuk mengusir keluarga-keluarga dari lingkungan padat penduduk Palestina di luar tembok Kota Tua.

Daerah itu adalah salah satu bagian paling sensitif dari Yerusalem timur. Di mana rumah bagi situs-situs suci bagi orang Yahudi, Kristen dan Muslim, direbut Israel pada 1967 dan dicaplok dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Israel memandang seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sedangkan Palestina menginginkan Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Kelompok pemukim dan pejabat Israel mengatakan perselisihan Sheikh Jarrah hanyalah tentang real estat. Namun warga Palestina mengatakan mereka adalah korban dari sistem diskriminatif.

Para pemukim menggunakan undang-undang 1970. Beleid ini memungkinkan orang Yahudi merebut kembali properti Yahudi, yang sebelumnya hilang selama perang 1948 seputar pembentukan Israel.

Di sisi lain, hak bagi orang Palestina yang kehilangan properti dalam konflik yang sama ditolak.

Baca juga: Kiriman Dana Bitcoin ke Hamas Melonjak Pasca-Perang 11 Hari dengan Israel

Perang bulan lalu juga dipicu oleh bentrokan berminggu-minggu di Yerusalem antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa, sebuah situs suci titik nyala.

Perang meletus pada 10 Mei ketika Hamas, yang menyebut dirinya pembela kota suci, meluncurkan rentetan roket ke Yerusalem.

Sekitar 254 orang tewas di Jalur Gaza dan 13 di Israel sebelum gencatan senjata mulai berlaku pada 21 Mei.

Penjabat direktur jenderal Al Jazeera, Mostefa Souag, mencatat bahwa penahanan Budeiri terjadi setelah Israel pada perang 15 Mei menghancurkan gedung tinggi Gaza yang menampung kantor lokal Al Jazeera. Menara ini juga menampung kantor AP.

Israel menuduh bahwa intelijen militer Hamas beroperasi dari gedung itu. AP mengatakan tidak memiliki indikasi kehadiran Hamas dan telah menyerukan penyelidikan independen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com