Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Oposisi Israel Optimistis Gulingkan Benjamin Netanyahu meski Banyak Tantangan

Kompas.com - 01/06/2021, 11:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi politik Israel dalam negeri, Yair Lapid, pada Senin (31/5/2021) mengatakan bahwa ada harapan untuk menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meski banyak tantangannya.

Lapid, seorang sekuler sentris, telah membangun pembicaraan dengan nasionalis sayap kanan, Naftali Bennett tentang "aliansi perubahan".

Lapid memiliki peluang untuk menggeser Netanyahu ketika jutawan teknologi Bennett pada Minggu (30/5/2021) menyatakan ingin bergabung dalam "pemerintah persatuan nasional", seperti dilansir AFP pada Senin (31/5/2021). 

Baca juga: Oposisi Israel Ancam Kekuasaannya, Begini Peringatan PM Netanyahu

Gejolak politik Israel terbaru ini terjadi lebih dari 2 bulan, setelah pemilihan keempat Israel yang dianggap tidak meyakinkan, dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Hal itu menjadi kesempatan menggulingkan pemimpin sayap kanan Netanyahu yang dikenal juga dengan sebutan Bibi yang telah memerintah selama 15 tahun.

Perundingan politik Israel yang intens terjadi setelah berlangsung konflik militer 11 hari dengan kelompok Hamas di kantong Palestina, Gaza, yang beakhir dengan gencatan senjata pada 21 Mei.

Koalisi anti-Netanyahu masih membutuhkan dukungan partai lainnya dan anggota parlemen untuk mendapatkan mayoritas 61 kursi di badan legislatif Israel, Knesset, yang beranggotakan 120 orang.

Lapid memperingatkan koalisinya terhadap tantangan yang ada, tetapi ia juga memberikan nada optimistis yang hati-hati.

"Kita harus mengatasinya bersama-sama," seru Lapid kepada anggota partai Yesh Atid.

"Ujian pertama kami, untuk melihat apakah kami dapat menemukan kompromi cerdas dalam beberapa hari mendatang untuk mencapai tujuan yang lebih besar," ungkapnya.

Baca juga: Menlu Israel Bahas Gencatan Senjata Permanen Gaza di Mesir

Perdana menteri yang agresif

Netanyahu yang telah berkuasa selama 12 tahun, memperingatkan pada Minggu (30/5/2021) bahwa "pemerintah sayap kiri berbahaya bagi negara Israel".

Pria berusia 71 tahun itu adalah perdana menteri terlama menjabat di Israel dan yang pertama menghadapi tuntutan pidana saat menjabat.

Ia dituduh atas kasus penipuan, penyuapan, dan tuduhan melanggar kepercayaan, yang semuanya ia bantah.

Perdana menteri yang agresif itu mengecam Bennett, menuduhnya sebagai "penipu abad ini", karena dari sayap kanan, tetapi kemudian bergabung dengan calon pemerintah sayap kiri yang disokong partai-partai liberal.

Lapid (57 tahun) berusaha untuk menggabungkan aliansi yang beragam yang akan mencakup Bennett, seorang pendukung permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel, serta anggota parlemen Arab-Israel.

Baca juga: Israel Segera Punya Koalisi Pemerintahan Baru, Akhir Era Benjamin Netanyahu?

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com