Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Ular untuk Bahan Wine, Urine Pria Ini Jadi Hitam dan Nyaris Tewas

Kompas.com - 03/06/2021, 15:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Newsweek

HANGZHOU, KOMPAS.com - Seorang pria di China timur hampir tewas akibat digigit ular berbisa yang akan dia jadikan wine atau minuman anggur.

Pria berusia 63 tahun yang diidentifikasi dengan nama belakang Yu itu tergigit saat hendak menangkap ular di pekarangan tetangganya.

Ia sempat dirawat beberapa jam yang akhirnya bisa menyelamatkan lengan serta nyawanya, menurut laporan rumah sakit yang diterbitkan pada 27 Mei.

Baca juga: Petugas Kebun Binatang San Diego Digigit Ular Beludak Afrika yang Tidak Ada Antivenom

Melansir Newsweek pada Selasa (1/6/2021), Yu dilarikan ke Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.

Dalam laporan rumah sakit dikatakan bahwa Yu suatu hari berjalan-jalan setelah makan siang, dan seorang warga di dekatnya melihat ada seekor ular beludak di luar rumah.

Spesies itu dikenal sebagai ular berbisa kepala tembaga, yang berjuluk "ular lima langkah" atau "ular seratus langkah", mengacu pada jumlah langkah yang bisa dicapai korban sebelum lumpuh akibat bisanya.

Yu kemudian mengambil sekop dan awalnya berkata ingin membunuh ular tersebut, tetapi berubah pikiran dan hendak menangkapnya hidup-hidup guna dijadikan wine ular.

Caranya adalah dengan menghasilkan tonik dari memasukkan ular utuh, sering kali hidup, ke dalam botol rice wine atau grain alcohol.

Minuman itu dikonsumsi di beberapa wilayah Asia, yang konon bisa menyembuhkan penyakit, menambah vitalitas, dan meningkatkan kinerja seksual.

Baca juga: Anjing Ini Mati Lindungi Keluarga Majikannya dari Ular Kobra

Rumah sakit Hangzhou menerangkan, Yu mencoba memasukkan ular itu ke dalam karung, tetapi reptil tersebut menyerangnya dan menggigit pergelangan tangan kanan.

Darah langsung bercucuran dari lengan Yu dan dia merasakan sakit yang menyengat.

Dia lalu mencoba menyedot bisa dari lengannya dan mencuci lukanya dengan air bersih, tetapi gusinya justru berdarah dan bibirnya mati rasa beberapa menit kemudian.

Gejala lain yang dialami Yu adalah kesulitan bernapas dan rasa sesak di dada. Dia pun tersandung di rumahnya dan terjatuh, sehingga anggota keluarga menelepon ambulans.

Laporan rumah sakit pada Kamis (27/5/2021) menyebutkan bahwa Yu menjalani pengobatan antibisa.

Warna urin Yu (63) pria asal China timur berubah menjadi hitam seperti kecap (kiri) setelah digigit ular beludak yang akan dia jadikan wine. Yu kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Tradisional Hangzhou pada Kamis (27/5/2021) untuk mengembalikan warna air kencingnya seperti semula (kanan).RUMAH SAKIT TRADISIONAL HANGZHOU via NEWSWEEK Warna urin Yu (63) pria asal China timur berubah menjadi hitam seperti kecap (kiri) setelah digigit ular beludak yang akan dia jadikan wine. Yu kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Tradisional Hangzhou pada Kamis (27/5/2021) untuk mengembalikan warna air kencingnya seperti semula (kanan).
Urinenya menjadi hitam seperti kecap yang menunjukkan kelainan koagulasi, tambah keterangan rumah sakit.

Petugas medis khawatir gejalanya semakin parah dan bisa menyebabkan gumpalan darah di seluruh badan Yu. Kondisi itu bisa berakibat fatal.

Yu kemudian menjalani dua jam transfusi darah dan plasma, menukar 2.500 mililiter cairan sampai urinenya kembali ke warna biasa, dan fungsi koagulasinya kembali.

Sementara itu, pembengkakan di lengan kanan Yu berlanjut, tetapi rumah sakit berkata dia dalam kondisi stabil meski tidak disebut kapan bisa pulang.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Cleopatra Bunuh Diri dengan Ular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com