Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir China: Tidak Ada Menteri Luar Negeri di Taiwan

Kompas.com - 30/05/2021, 18:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Mothership

BEIJING, KOMPAS.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menegaskan, tidak ada menteri luar negeri di Taiwan.

Zhao merespons pertanyaan jurnalis Phoenix Media, yang bertanya mengenai pernyataan Menlu Taiwan Joseph Wu baru-baru ini.

Semua berawal dalam wawancara Wu dengan media Kanada CBC, yang dipublikasikan pada Senin kemarin (24/5/2021).

Baca juga: Sampai Kapan Taiwan Akan Menolak Bantuan Vaksin dari China?

Saat itu, Wu menuturkan Beijing tengah mengembangkan pengaruhnya baik di Selat Taiwan, Laut China Timur, dan Laut China Selatan.

Wu menjelaskan, pulau dengan pemerintahan mandiri itu terus menerima kampanye disinformasi, ancaman militer, hingga isolasi diplomatik.

Karena itu, sang menteri luar negeri berharap negara yang sama-sama penganut demokrasi bisa mendukung Taipei.

Zhao Lijian: tidak ada menlu di Taiwan

Dilansir Mothership Jumat (29/5/2021), Zhao sempat menginterupsi si jurnalis sebelum menjawab pertanyaannya.

"Pertama, saya ingin membetulkan Anda. Tidak ada menteri luar negeri di Taiwan. Mereka adalah bagian yang tak terpisahkan dari China," tegasnya.

Baca juga: Gagal Amankan Vaksin BioNTech, Taiwan Salahkan China

Zhao kemudian mengatakan, Taipei berusaha memfitnah "Negeri Panda" berkedok isu demokrasi dan kebebasan.

"Taktik politik canggung semacam ini tidak akan berhasil, hanya akan mempermalukan mereka," cemooh Zhao.

Juru bicara Kantor Hubungan China-Taiwan (TAO), Zhu Fenglian, memastikan Wu bakal dihukum berat atas perkataannya.

Dia mengritik Wu sebagai "pecinta kemerdekaan Taiwan garis keras" dan hanya "kepala departemen luar negeri" di sana.

Baca juga: Dokumen Bocor Ungkap Rencana Nuklir Amerika Nuklir saat Krisis Taiwan

Dilaporkan Reuters, Beijing sudah menanggalkan "perdamaian" dalam upaya reunifikasi selama 40 tahun terakhir.

Beijing selalu menganggap pulau itu sebagai wilayah mereka, dan tidak segan menggunakan kekerasan untuk merebutnya.

Di sisi lain, Presiden Tsai Ing-wen menegaskan Taiwan adalah negara berdaulat sehingga tak perlu memproklamasikan kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com