JENEWA, KOMPAS.com - Palestina dan Israel saling melontarkan tuduhan "genosida" selama debat khusus PBB pada Kamis (20/5/2021), dalam proses mencapai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kesepakatan gencatan senjata untuk menghentikan pembantaian dengan saling serangan bom dan arteleri dari kedua belah pihak, Israel-Hamas, yang memakan banyak korban.
"Mari kita hentikan pembantaian ini," kata Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al-Malki seperti yang dilansir dari AFP pada Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Jelang Gencatan Senjata, Israel dan Hamas Masih Saling Serang
"Seluruh dunia tetap diam dan menutup mata terhadap genosida seluruh keluarga Palestina," lanjut Al-Malki.
Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan dalam giliran pidatonya di depan Majelis Umum PBB, menuduh ada pengabaian terhadap "Piagam Hamas, seperti Nazi, berkomitmen untuk genosida orang-orang Yahudi."
"Kami melihat upaya untuk menciptakan kesetaraan moral yang salah," kata Erdan.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Dirayakan dengan Saling Klaim Kemenangan
"Israel melakukan segala upaya untuk menghindari korban sipil. Hamas melakukan segala upaya untuk meningkatkan korban sipil," tambahnya.
Roket dari Hamas dan kelompok bersenjata Islam lainnya telah merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk 1 anak, dengan 1 warga India dan 2 warga negara Thailand di antara mereka yang tewas, kata polisi Israel.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 1.900 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca juga: Hamas dan Israel Gencatan Senjata, Hezbollah Ikut Merayakan
Sementara, banyak bangunan yang hancur menjadi puing-puing dan membuat sekitar 120.000 orang mengungsi, menurut otoritas Hamas.
"Bagaimana kekuatan pendudukan memiliki hak untuk mempertahankan dirinya sendiri, ketika seluruh rakyat di bawah pendudukan itu dirampas haknya?" ucap menteri Palestina, tentang klaim Israel atas pembelaan diri.
Perwakilan diplomatik untuk Qatar, Yordania, Tunisia, Aljazair, Turki, Pakistan, dan Kuwait bersatu untuk mengutuk keras tindakan Israel.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Tercapai, Menlu AS Segera Kunjungi Timur Tengah
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, mengatakan, "komunitas internasional harus bertindak untuk mengakhiri agresi Israel."
Sementara, Menteri Luar Negeri Tunisia Othman Jerandi mengecam "kejahatan genosida dan pembersihan etnis."
"Pembantaian ini berlangsung terlalu lama," kata Ayman Safadi dari Yordania merujuk pada rencana gencatan senjata Israel-Hamas.
Baca juga: Hamas Klaim Kemenangan Usai Gencatan Senjata dengan Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.