Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Gelar Pernikahan Ala Bajak Laut, Pasangan Ini Ditolak di Catatan Sipil

Kompas.com - 19/05/2021, 18:52 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

VIGO, KOMPAS.com - Pasangan di Vigo, Spanyol, ditolak hakim karena berpenampilan tidak biasa, saat akan mendaftarkan pernikahan unik mereka di kantor catatan sipil.

Ini merupakan upaya ketiga dari Juan Alberto dan Maria Salinas untuk menikah pada 24 April. Covid-19 telah menggagalkan dua rencana pertama mereka sebelumnya.

Baca juga: Karena Pose Pernikahan Ini, Miss Universe yang Baru Sempat Disorot

Pasangan itu berencana memenuhi impian seumur hidup untuk menikah dengan kostum. Mereka berharap pernikahan nontradisional itu menghibur anak-anak mereka.

Mempelai pria muncul di kantor catatan sipil berpakaian seperti Kapten Jack Sparrow dari film Pirates of the Caribbean.

Sementara Pengantin wanita mengenakan kostum tradisional Spanyol Utara, bukan gaun pengantin biasa.

Alberto mengatakan di Facebook bahwa hakim menolak untuk berkompromi ketika dia menawarkan untuk melepas topi dan wignya, dengan mengatakan dia harus berpakaian "dengan benar."

"Hakim sudah membuat keputusan bahkan sebelum berbicara dengan kami," kata Alberto, yang dipanggil dengan julukan "Berto Pirata" saat dia memakai kostum.

Baca juga: UNIK GLOBAL: Pria Tak Kerja Dinafkahi 151 Anaknya | Pole Dance di Pernikahan

Alberto dan Salinas terkenal di sekitar Galicia atas yayasan mereka, Paper Elephants, untuk anak-anak yang kurang beruntung.

Pasangan itu mengklaim bahwa mereka mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk pernikahan dengan benar.

Alberto menjelaskan, dia sering mengenakan kostum bajak laut saat bekerja dengan anak-anak pengungsi di kamp pengungsi Yunani Idomeni. Di sana, dia sebelumnya pernah menjadi sukarelawan.

Banyak dari anak-anak memanggilnya "Bajak Laut", bukan Juan.

Pengadilan mengklaim ada arahan hukum yang melarang siapa pun yang mengenakan kostum pernikahan memasuki gedung.

Namun pasangan itu mengajukan keluhan. Mereka mengatakan pengadilan mengizinkan pasangan yang mengenakan kostum untuk menikah di masa lalu.

Baca juga: Beredar Video Penampil Pole Dance di Resepsi Pernikahan, Netizen China Berdebat

Pengacara pasangan itu mengatakan beberapa notaris dan hakim lain telah menghubunginya, dan mengaku penolakan terhadap mereka adalah ilegal. Pernikahan seharusnya dilanjutkan.

Beberapa gedung pengadilan lain telah menawarkan untuk mencatat pernikahan mereka.

Tetapi, Alberto dan Salinas menolak. Mereka bersikeras untuk tetap melangsungkan pernikahan mereka di Vigo.

Keduanya tidak gentar, upaya pernikahan mereka yang keempat bisa jadi mendapat banyak sorotan.

Mereka telah memesan upacara pernikahan 26 Mei di gedung pengadilan yang sama yang menolak mereka. Mereka berencana mengenakan pakaian yang sama seperti yang dipakai saat terakhir kali datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com