"Dampak perang di Gaza sangat menghancurkan dan tengah dibayar mahal oleh warga-warga biasa. PBB tengah bekerja dengan semua pihak untuk mengembalikan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang juga," lanjut Wennesland seperti yang dikabarkan Reuters.
Hamas, kelompok yang mengontrol Gaza, menyatakan aksi mereka adalah pembelaan atas "agresi dan terorisme" Israel.
Hamas, salah satunya, merujuk bentrok warga sipil Palestina dengan polisi Israel di masjid Al-Aqsa yang menyebabkan ratusan orang terluka.
Namun tembakan roket ke Tel Aviv, menurut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, adalah perbuatan yang melewati batas.
Baca juga: 15 Anak Tewas dalam Pengeboman di Israel dan Gaza
Dia menyebut itu tembakan roket pertama ke Yerusalem dalam beberapa tahun terakhir.
Aksi saling balas kekerasan di Yerusalem yang terjadi belakangan merupakan yang terburuk sejak tahun 2017.
Rangkaian peristiwa ini pecah seiring meningkatnya kemarahan warga Palestina menghadapi ancaman penggusuran dari rumah mereka di Yerusalem Timur.
Kawasan itu diduduki oleh pemukim Yahudi.
Selama sebulan terakhir, pengunjuk rasa Palestina berhadapan dengan polisi Israel di bagian kota Yerusalem yang mayoritas penduduknya keturunan Arab.
Baca juga: Rentetan Serangan Israel di Gaza hingga Tewasnya Komandan Senior Hamas
Rekaman video memperlihatkan roket melesat di langit Tel Aviv malam kemarin. Beberapa saat kemudian, roket itu meledak karena dihantam rudal pencegat milik Israel.
Salah satu korban roket itu, klaim pejabat Israel, adalah seorang perempuan berusia 50 tahun di kawasan Rishon LeZion, dekat Tel Aviv.
Di kawasan pinggiran Tel Aviv, Holon, sebuah roket menghantam bus kosong, menurut juru bicara kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, kepada kantor berita AFP.
Di Tel Aviv, sekelompok pejalan kaki berlindung dan warga lokal lainnya keluar dari restoran untuk tiarap di trotoar saat sirene dibunyikan.
Bandara di Tel Aviv, Ben Gurion, sempat berhenti beroperasi akibat serangan roket Hamas. Dampak lainnya, jaringan pipa energi antara kota Eilat dan Ashkelon rusak.
Baca juga: Komandan Senior Hamas Bassem Issa dan Militan Lainnya Tewas dalam Serangan Roket Israel
Roket tersebut diluncurkan setelah penghancuran Menara Hanadi di Gaza, yang merupakan kantor yang digunakan oleh pimpinan politik Hamas.
Beberapa jam setelah runtuh, masih belum ada laporan korban jiwa.
Di sisi lain, sebuah gedung bertingkat di Gaza dihancurkan militer Israel. Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menyebut serangan Israel itu "baru permulaan".
"Organisasi teror sudah terpukul keras dan akan terus terpukul karena keputusan mereka untuk menyerang Israel," kata Gantz.
"Kami mengembalikan kedamaian dan ketenangan untuk jangka panjang," ucapnya.
Pimimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan siap jika Israel terus-menerus menyerang.
"Apabila Israel ingin meningkatkan eskalasi, kami siap dan jika mereka ingin menghentikannya, kami juga siap," kata Haniyeh dalam pidato yang disiarkan televisi.