WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Aktris pesan AS Gal Gadot mendapat kecaman setelah mengunggah pesan persatuan terkait konflik Israel-Palestina.
Pemeran Wonder Woman itu awalnya memposting di Twitter bagaimana "hatinya hancur" karena negaranya "dilanda perang".
"Kondisi ini adalah lingkaran setan yang sudah berlangsung terlalu lama," ujar aktris berusia 36 tahun itu.
Baca juga: Perjanjian Oslo: Jejak Upaya Damai Atas Konflik Israel dan Palestina yang Terus Dilanggar
Dilasnir New York Post Rabu (12/5/2021) Gal Gadot menyerukan Israel berhak untuk menjadi negara bebas dan aman.
"Tetangga kami juga berhak mendapat yang sama. Saya berdoa bagi korban dan keluarga mereka," ujar Gadot.
???? pic.twitter.com/cLgDdn70No
— Gal Gadot (@GalGadot) May 12, 2021
Dia juga mendoakan kekerasan ini berhenti, dan para pemimpin mendapat solusi agar mereka hidup berdampingan.
Unggahannya itu menjadi viral, dengan netizen mengulik sejarah Gadot yang pernah tergabung di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Warganet menuding bintang di Fast and Furious itu mendukung pembersihan etnis dan genosida massal di komentar Twitter.
Gal Gadot diketahui pernah berdinas di IDF selama dua tahun, di mana pangkat terakhirnya adalah Samal (Sersan).
Baca juga: Video Viral Tunjukkan Massa Israel Pukuli Diduga Pria Arab hingga Babak Belur
"Bagaimana bisa engkau menyerukan agar lingkaran setan ini berhenti, sementara kau berdiri mendukungnya," kata netizen dikutip Fox News.
Pengguna internet menyoroti bagaimana Gadot tidak menyebut Palestina, melainkan hanya "tetangga Israel".
Karena itu, dia dituding sebagai alat propaganda "Negeri Zionis" untuk melegitimasi pendudukan di Palestina.
Baca juga: 15 Anak Tewas dalam Pengeboman di Israel dan Gaza
Adapun yang mendukung Gadot menyatakan, si aktris hanya menyampaikan adanya perdamaian dalam konflik berusia 100 tahun tersebut.
Mereka juga membela si bintang Hollywood, dengan mengatakan setiap orang di Israel harus mengabdi di IDF selama dua tahun.
Selain Gadot, Presiden AS Joe Biden juga dikritik karena menyebut "Israel berhak untuk mempertahankan diri".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.