Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gal Gadot Dikecam setelah Beri Pesan Terkait Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 13/05/2021, 19:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Aktris pesan AS Gal Gadot mendapat kecaman setelah mengunggah pesan persatuan terkait konflik Israel-Palestina.

Pemeran Wonder Woman itu awalnya memposting di Twitter bagaimana "hatinya hancur" karena negaranya "dilanda perang".

"Kondisi ini adalah lingkaran setan yang sudah berlangsung terlalu lama," ujar aktris berusia 36 tahun itu.

Baca juga: Perjanjian Oslo: Jejak Upaya Damai Atas Konflik Israel dan Palestina yang Terus Dilanggar

Dilasnir New York Post Rabu (12/5/2021) Gal Gadot menyerukan Israel berhak untuk menjadi negara bebas dan aman.

"Tetangga kami juga berhak mendapat yang sama. Saya berdoa bagi korban dan keluarga mereka," ujar Gadot.

Dia juga mendoakan kekerasan ini berhenti, dan para pemimpin mendapat solusi agar mereka hidup berdampingan.

Unggahannya itu menjadi viral, dengan netizen mengulik sejarah Gadot yang pernah tergabung di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Warganet menuding bintang di Fast and Furious itu mendukung pembersihan etnis dan genosida massal di komentar Twitter.

Gal Gadot diketahui pernah berdinas di IDF selama dua tahun, di mana pangkat terakhirnya adalah Samal (Sersan).

Baca juga: Video Viral Tunjukkan Massa Israel Pukuli Diduga Pria Arab hingga Babak Belur

"Bagaimana bisa engkau menyerukan agar lingkaran setan ini berhenti, sementara kau berdiri mendukungnya," kata netizen dikutip Fox News.

Pengguna internet menyoroti bagaimana Gadot tidak menyebut Palestina, melainkan hanya "tetangga Israel".

Karena itu, dia dituding sebagai alat propaganda "Negeri Zionis" untuk melegitimasi pendudukan di Palestina.

Baca juga: 15 Anak Tewas dalam Pengeboman di Israel dan Gaza

Adapun yang mendukung Gadot menyatakan, si aktris hanya menyampaikan adanya perdamaian dalam konflik berusia 100 tahun tersebut.

Mereka juga membela si bintang Hollywood, dengan mengatakan setiap orang di Israel harus mengabdi di IDF selama dua tahun.

Selain Gadot, Presiden AS Joe Biden juga dikritik karena menyebut "Israel berhak untuk mempertahankan diri".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com