Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2021, 14:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pihak berwenang India telah memasang jaring di Sungai Gangga untuk menangkap mayat diduga korban Covid-19, setelah puluhan tubuh terdampar di tepi sungai.

Penemuan 71 mayat di negara bagian Bihar pada Selasa (11/5/2021) memicu kekhawatiran, bahwa virus corona tanpa diketahui “mengamuk” di pedalaman desa India yang padat dan luas, tempat dua pertiga penduduknya tinggal.

Baca juga: Penemuan Jenazah di Sungai Gangga Timbulkan Pertanyaan Jumlah Kematian Covid-19 India

Mayat yang membusuk muncul di sungai di sepanjang perbatasan negara bagian utara Uttar Pradesh dan Bihar, yang dilalui Sungai Gangga.

Temuan itu terjadi ketika India mencatat rekor kematian harian lainnya dengan 4.025 orang tewas. Jumlah total korban meninggal Covid-19 pun terdorong melewati 250.000 jiwa.

Menteri Sumber Daya Air Bihar, Sanjay Kumar mengatakan di Twitter pada Rabu (12/5/2021) bahwa 'jaring telah ditempatkan' di sungai di perbatasan negara bagian dengan Uttar Pradesh dan patroli ditingkatkan.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah negara bagian yang miskin itu “sedih baik atas tragedi itu maupun kerusakan sungai Gangga.”

Laporan pers menyatakan sebanyak 25 mayat juga telah ditemukan di distrik Gahmar di negara bagian Uttar Pradesh.

Harian Hindu mengutip seorang pejabat polisi setempat di sana yang mengatakan ada antrean panjang di tempat kremasi di negara bagian utara India itu.

"Mungkin saja dengan tergesa-gesa beberapa orang membuang jenazah di sungai seperti ini," kata Hitendra Krishna seperti dikutip.

Baca juga: Puluhan Jenazah Tersapu di Sungai Gangga India, Diduga Korban Covid-19

Sengaja dibuang

Jumlah kematian resmi Covid-19 India melonjak melewati seperempat juta pada Rabu (12/5/2021). Tetapi banyak ahli percaya jumlah sebenarnya beberapa kali lipat lebih tinggi.

Hal ini terutama terjadi sekarang, karena lonjakan telah menyebar ke luar kota-kota besar. Masuk ke daerah pedesaan di mana rumah sakit hanya sedikit dan pencatatannya buruk.

Sebuah video yang dilaporkan menunjukkan mayat yang dilempar ke air oleh pengemudi ambulans. Video itu dibagikan secara luas di media sosial, dan diambil oleh outlet berita lokal.

Yang lain menunjukkan mayat-mayat itu terdampar di tepi Sungai Gangga, dengan anjing liar berjalan di perairan dangkal dan mengendus para korban.

Orang-orang bereaksi dengan ngeri terhadap rekaman tersebut. Sebagian takut keluarganya juga tidak dapat melaksanakan upacara pemakaman suci, untuk orang yang mereka cintai.

Kepada AFP penduduk setempat bahkan mengaku kerabatnya membenamkan mayat di sungai.

Masalahnya, mereka tidak mampu membeli kayu untuk kremasi tradisional Hindu, atau karena krematorium kewalahan dengan jumlah pemakaman.

Sehari sebelumnya pada Senin (10/5/2021), penemuan jenazah yang membusuk di aliran Sungai Gangga perbatasan kota Bihar.

Ada lebih dari 150 mayat terlihat di sungai di perbatasan Bihar, menurut Times of India. Namun, pejabat setempat membantah jumlah itu, dengan menyebutkan angka antara 40 dan 45.

“Mereka membengkak dan telah berada di air setidaknya selama lima hingga tujuh hari. Kami mengurus itu. Kita perlu menyelidiki dari mana mereka berasal, kota mana di UP (Uttar Pradesh) - Bahraich atau Varanasi atau Allahabad,” ujar seorang pejabat lokal kepada NDTV.

"Jenazah bukan dari sini karena kami tidak memiliki tradisi membuang jenazah di sungai."

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com