Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Kompas.com - 10/05/2021, 17:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Masjid Al Aqsa menjadi lokasi bentrok Israel dan Palestina terbaru sejak Sabtu (8/5/2021).

Sudah dua malam Masjid Al Aqsa diserang, membuat lebih dari 200 orang Palestina terluka akibat tindakan polisi Israel.

The Independent pada Minggu (9/5/2021) memberitakan, aparat menindak massa dengan peluru karet, granat kejut, dan pemukulan.

Baca juga: Polisi Israel Bentrok Lagi dengan Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, 180 Terluka

Kemudian analis Sky News Mark Stone yang melaporkan langsung dari Yerusalem menerangkan, ada sejumlah alasan mengapa situasinya memburuk selama beberapa minggu terakhir.

Dalam artikel yang diunggah pada Senin (10/5/2021), dikatakan bahwa keputusan polisi Israel membarikade area tempat duduk di luar Gerbang Damaskus pada awal Ramadhan memicu ketegangan awal.

Ekspansi permukiman Israel di Tepi Barat Palestina juga terjadi pada tingkat yang belum pernah segencar ini sebelumnya.

Lalu ada masalah di Syekh Jarrah, kawasan Yerusalem Timur di mana keluarga-keluarga Palestina bertarung di pengadilan untuk mempertahankan rumah mereka dari para pemukim Yahudi yang ingin merebutnya.

Keluarga Palestina mengklaim tanah tersebut secara historis adalah milik mereka, tetapi menurut orang Yahudi tanah itu dimiliki asosiasi agama mereka sejak sebelum 1948.

Baca juga: Masjid Al-Aqsa Palestina Diserang 2 Malam, 200 Orang Lebih Luka-luka

Undang-undang Israel tahun 1970 mengizinkan orang Yahudi mengklaim kembali tanah dan properti di Yerusalem, tetapi tidak ada hukum yang setara untuk orang Palestina yang tanahnya diambil orang Israel sejak pembentukan negara Israel pada 1948.

Israel merebut Yerusalem Timur dari Jordania pada 1967 dan mencaploknya sebagai milik mereka, tetapi sebagian besar komunitas internasional tidak mengakuinya.

Masalah dan ketegangan di Syekh Jarrah kemudian menjadi inti konflik terbaru.

Kemudian Senin ini adalah Hari Yerusalem, peringatan momen tahun 1967 ketika Israel mengambil alih kota itu.

Ratusan nasionalis Israel akan melakukan parade dengan bendera, melewati Yerusalem dan kawasan Muslim lainnya.

Baca juga: Riwayat Konflik Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Bagi mereka itu adalah pertunjukan patriotisme, tetapi bagi orang-orang Palestina itu adalah provokasi.

Kaum nasionalis Israel diberi akses ke Kuil Gunung (Temple Mount) yang satu kompleks dengan Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.

Namun pada Senin pagi otoritas Israel membatalkan izin akses meski pawai Kota Tua akan terus berlanjut.

Selain di kompleks Masjid Al Aqsa Palestina, ketegangan juga menyebar ke Gaza di mana Hamas menembakkan roket-roket ke Israel selatan.

Baca juga: Warga Palestina dan Polisi Israel Bentrok di Masjid Al-Aqsa, Hamas Serukan Demonstrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com