Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puing-puing Besar Roket China Long March 5B Hancur di Samudra Hindia

Kompas.com - 09/05/2021, 10:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Puing-puing roket China Long March 5B dilaporkan sudah memasuki atmosfer Bumi dan hancur di Samudra Hindia.

Pernyataan yang disampaikan media pemerintah "Negeri Panda" itu mengakhiri spekulasi di mana benda seberat 18 ton itu bakal jatuh.

Pejabat di Beijing menyatakan, kecil kemungkinan fragmen pesawat angkasa itu akan menabrak daerah permukiman.

Baca juga: Roket China Segera Jatuh ke Bumi, Ini Cara Melacaknya Secara Online

Roket Long March 5B diluncurkan pada 29 April membawa bagian Tianhe, modul yang akan menjadi stasiun luar angkasa China.

Kantor Insinyur Luar Angkasa Berawak China menyatakan, puing-puing akhir dari wahana peluncur Long March 5B Yao-2 masuk ke atmosfer Bumi.

Dilansir AFP Minggu (9/5/2021), wahana luar angkasa itu masuk ke atmosfer pukul 10.24 waktu "Negeri Panda".

Beijing memberikan koordinatnya di Samudra Hindia dekat Maladewa, di mana fragmen sudah hancur saat memasuki Bumi.

Lembaga monitor Space-Track yang menggunakan data militer AS juga membenarkan wahana tersebut sudah jatuh.

"Setiap orang yang mengikuti perkembangan #LongMarch5B sudah bisa lega. Roketnya sudah jatuh," jelas Space-Track.

Baca juga: Roket China Diprediksi Jatuh di Australia

Turunnya fragmen itu sesuai prediksi ahli, yang meyakini bakal jatuh ke laut mengingat planet ketiga di Tata Surya ini 70 persen wilayahnya adalah air.

Meski begitu, wahana tersebut menuai perhatian karena dianggap jatuh tak terkendali dan susah diprediksi.

"Kemungkinan benda itu menyebabkan kerusakan atau melukai manusia, sangat rendah," jelas juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin.

Badan antariksa AS dan Eropa termasuk yang melacak wahana tersebut dan memperkirakan di mana bakal jatuh.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sudah menekankan mereka tidak akan menembak roket tersebut di orbit.

Baca juga: AS Berharap Roket China yang Jatuh Tak Terkendali ke Bumi Tak Melukai Orang

Meski begitu, dia menyalahkan Beijing karena dianggap ceroboh dan membiarkan pesawat antariksa mereka memasuki Bumi.

Tahun lalu, fragmen dari misi Long March jatuh di Pantai Gading. Menyebabkan kerusakan bangunan meski tak ada laporan korban jiwa.

Astrofisikawan Jonathan McDowell menerangkan, skenario roket China jatuh ke laut selalu yang paling kuat kemungkinannya.

"Nampaknya Beijing memenangkan pertaruhan ini (kecuali kita dapat kabar ada pecahan yang jatuh di Maladewa). Namun tetap saja mereka ceroboh," kata dia.

Para ahli pun mengusulkan agar Long March 5B mendapat perubahan desain supaya jika terpisah, bisa lebih mudah dikontrol.

Baca juga: Deg-degan, Hari Ini Roket 18 Ton Milik China Jatuh ke Bumi, Entah Mendarat di Mana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com