LONDON, KOMPAS.com – Dengan cadangan mineral yang melimpah, Indonesia bukan hanya mampu menjadi bagian dari rantai pasokan baterai kendaraan, tapi juga berpotensi untuk menjadi pemimpin dalam teknologi kendaraan listrik.
Sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan potensi itu, pada Rabu (6/5/2021), ditandatangani Letter of Intent (LoI) antara Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Kementerian Perhubungan RI dengan University of Nottingham.
Kedua instistusi tersebut akan melakukan kerja sama riset dan pertukaran akademik sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com dari KBRI London.
Baca juga: Inspirasi Energi: Perbedaan Mobil Listrik, Mobil Hybrid, dan Mobil Plug-in Hybrid
Penandatanganan LoI dilakukan secara virtual oleh Direktur PKTJ Siti Maimunah dan Pro-Vice-Chancellor Global Engagement University of Nottingham Robert Mokaya.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi dan Duta Besar RI London Desra Percaya menyaksikan penandatanganan tersebut.
“Melalui kerja sama penguatan kapasitas sumber daya manusia, daya saing Indonesia diharapkan terus meningkat,” ujar Desra dalam sambutannya.
“Khususnya dalam mencapai komitmen pembangunan berkelanjutan dan low-carbon transportation melalui pengembangan kendaraan listrik,” sambung Desra.
Dia menambahkan, penandatanganan LoI tersebut diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mengembangkan kendaraan listrik berbasis kerja sama riset antara Indonesia dan Inggris.
Baca juga: Mobil Listrik Pertama Lebanon Diluncurkan di Tengah Krisis Ekonomi Sejak 2019
Menhub Budi mengatakan, pemerintah memberikan berbagai insentif untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik sehingga dapat mendukung pencapaian keamanan energi nasional.
Dia juga menginginkan supaya LoI tersebut akan membawa kemajuan.
“Saya memiliki ekspektasi tinggi bahwa penandatanganan LoI ini akan menjadi langkah awal untuk kerja sama riset dalam membangun purwarupa kendaraan listrik," ujar Budi
"Serta mendukung sumber daya manusia Indonesia di bidang transportasi, dalam rangka mendorong pencapaian Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor kendaraan listrik,” sambung Budi.
Untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan identifikasi kerja sama mendatang, acara penandatanganan LoI dilanjutkan dengan pelaksanaan focus group discussion (FGD).
Baca juga: Inspirasi Energi: 5 Mobil Listrik Tercepat di Dunia pada 2021
FGD tersebut mengusung tema bernama “Sustainable Transportation for Low-Carbon and Resilient Future”.
Para pakar dari Indonesia dan Inggris di bidang kendaraan listrik hadir dalam FGD tersebut untuk berbagi pengetahuan dan kemajuan riset kendaraan listrik.