Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kerahkan Pesawat Tempur Bantu Pasukan Afghanistan Melawan Taliban

Kompas.com - 05/05/2021, 21:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KANDAHAR, KOMPAS.com - AS menyatakan, pesawat tempur mereka membantu pasukan Afghanistan dalam melawan kelompok Taliban.

Baku tembak sengit dilaporkan terjadi di Provinsi Helmand sepanjang akhir pekan, saat AS memulai penarikan pasukannya.

Sesuai kesepakatan yang dicapai tahun lalu, seharusnya militer "Negeri Uncle Sam" mundur pada 1 Mei.

Baca juga: Pentagon Remehkan Serangan Taliban Terbaru di Afghanistan

Namun, Washington kemudian mengklarifikasi dan menyatakan akan mundur pada 11 September. Keputusan yang membuat marah Taliban.

Atiqullah, pejabat di Helmand menerangkan pesawat tempur AS menghentikan pergerakan Taliban yang hendak mencapai ibu kota Lashkar Gah.

"Pengeboman begitu intensif. Saya belum pernah melihat ini dalam beberapa tahun terakhir," jelas dia.

Dampak dari pertempuran antara pemberontak dan pasukan pemerintah, ribuan warganya mengungsi maupun bersembunyi di Lashkar Gah.

Attaullah Afghan, ketua dewan Helmand berujar, kelompok pemberontak memang sempat mendesak mereka.

Namun pasukan Afghanistan diklaim sudah merebut sejumlah area, sebagaimana diberitakan AFP Rabu (5/5/2021).

Baca juga: Bicara dengan Pria di Telpon, Seorang Wanita Dihukum Cambuk oleh Taliban

"Taliban terus mengintensifkan serangan mereka di hampir semua distrik dalam empat hari terakhir," kata Afghan.

Pejabat Pentagon membenarkan, mereka memberangkatkan angkatan udara untuk menyokong militer pemerintah terhadap pemberontak.

"Militer AS terus memberikan serangan udara akurat di Helmand dan wilayah lain di sana," terang Pentagon.

Baca juga: Jika Taliban Berkuasa, Yahudi Terakhir di Afghanistan Ini Bakal Angkat Kaki

Dari Kabul, ofisial mengeklaim puluhan anggota Taliban tewas di pinggiran Lashkar Gah saat berusaha merebut pos pengawasan.

Berdasarkan perjanjian tahun lalu, pemberontak tidak akan menyerang militer AS maupun tentara asing lainnya.

Namun, perubahan jadwal penarikan diyakini bisa membuat para pemberontak kembali menargetkan tentara negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com