Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Misterius Seberangi Selat Taiwan dari China, Perilakunya Mencurigakan

Kompas.com - 03/05/2021, 18:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TAICHUNG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng pada Senin (3/5/2021) mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki seorang pria misterius yang menyeberangi Selat Taiwan dari China dengan perahu karet.

Pria bermarga Zhou itu mengklaim berupaya mencari suaka, dan polisi Taiwan pada Sabtu (1/5/2021) menahannya di pelabuhan kota Taichung.

Warga lokal sempat melihatnya di dekat tanggul dan mengatakan dia berperilaku mencurigakan.

Baca juga: Tak Ingin Buat China Marah, Kapal Induk Inggris Hindari Lewat Selat Taiwan

Polisi mengatakan, pria itu bilang bahwa dia melakukan perjalanan dari Fujian di pantai tenggara China dengan perahu karet yang dilengkapi motor tempel dan 90 liter bahan bakar.

Pria itu juga berkata, dia ingin pindah ke Taiwan untuk mencari kebebasan dan demokrasi.

Menhan Kuo-cheng lalu menyampaikan, kelengahan penjagaan di Selat Taiwan akan diselidiki karena pria itu berhasil berlabuh.

"Kami akan menghubungi penjaga pantai, kami akan saling memberitahu jika ada situasi, untuk mengetahui alasannya dan melakukan perbaikan," kata Chiu kepada wartawan pada Senin, dikutip dari AFP.

Baca juga: Dukungan Nyata untuk Taiwan, AS Kirim Delegasi Tak Resmi ke Taipei

Selat Taiwan adalah salah satu perairan dengan pengawasan paling ketat di dunia.

Kapal Angkatan Laut dan penjaga pantai dari kedua sisi mengawasi selat sepanjang 180 km itu dengan cermat.

Cuaca di Selat Taiwan juga dikenal sulit diprediksi, dan mencari suaka di Taiwan adalah hal berisiko.

Taiwan tidak mengenal konsep suaka, karena khawatir disusupi agen-agen China dan ingin mencegah arus masuk selama masa krisis.

Para imigran ilegal didepak, tetapi kadang Taiwan juga membiarkan pengungsi masuk.

Contohnya pengungsi dari Hong Kong yang melarikan diri dari tindakan keras China.

Baca juga: China Beri Peringatan AS: Jangan Main Api soal Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com