Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Awasi NATO, Rusia Luncurkan Rudal Supersonik dari “Pembunuh Kapal Induk”

Kompas.com - 01/05/2021, 13:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Angkatan Laut Rusia menguji coba rudal jelajah supersonik anti-kapal di Laut Hitam pada Jumat (29/4/2021).

Newsweek melaporkan, uji coba rudal tersebut dianggap sebagai unjuk kekuatan menjelang latihan militer NATO di wilayah tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video peluncuran rudal jelajah supersonik anti-kapal dari kapal penjelajah berpeluru kendali Moskva.

Baca juga: Tentara Rusia dan Turki Gelar Patroli Bersama di Suriah

Dalam rekaman tersebut, kapal penjelajah dari Armada Laut Hitam itu meluncurkan rudal jelajah supersonik anti-kapal P-1000 Vulkan melalui sistem peluncur rudal utama.

P-1000 Vulkan merupakan versi perbaikan dari rudal P-500 Bazalt era Uni Soviet dengan jangkauan yang lebih jauh.

Naval Post melaporkan, rudal tersebut menjangkau target sejauh 30 kilometer.

Dalam liputan di saluran militer Zvezda, puing-puing dari simulasi kapal musuh diperlihatkan setelah penembakan rudal itu.

Baca juga: Pertama di Dunia, Rusia Produksi Vaksin Covid-19 Khusus Hewan

"Rudal ini adalah alasan mengapa kapal penjelajah kami disebut pembunuh kapal induk," tulis The Moscow Times.

Pekan ini, Moskva, kapal perang lain, dan helikopter militer Rusia terlibat dalam latihan pertempuran laut langsung.

Latihan itu bertepatan ketika kapal Penjaga Pantai AS, USS Hamilton, bergerak ke Laut Hitam untuk bekerja dengan NATO di wilayah tersebut.

Kapal itu sedang dilacak oleh armada Rusia, lapor Reuters.

Baca juga: Tokoh Oposisi Rusia Akhiri Mogok Makan: Saya Seperti Kerangka Mengerikan

Seorang peneliti di lembaga think tank Chatham House London, Mathieu Boulegue, mengatakan peluncuran rudal dari Moskva tersebut menunjukkan peningkatan kehadiran Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam.

Peningkatan tersebut mengikuti unjuk kekuatan Rusia di Crimea yang diduduki.

"Rusia menunjukkan niat untuk mempertahankan dan melindungi asetnya di Laut Hitam," kata Boulegue kepada Newsweek.

"Ini tidak hanya mencakup Crimea tetapi juga Laut Azov, di mana Selat Kerch telah ditutup untuk kapal non-Rusia hingga akhir Oktober, “ sambung Boulegue.

Baca juga: Menlu Rusia: Moskwa Ingin Pulihkan Hubungan dengan Washington, tetapi Ditolak

Dia menambahkan, unjuk kekuatan Rusia di Laut Hitam tersebut juga merupakan isyarat bagi NATO bahwa Moskwa mengawasi latihan gabungan yang akan dilangsungkan di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Rusia juga mengumumkan penutupan Selat Kerch untuk kapal non-Rusia hingga 31 Oktober.

Moskwa mengatakan, langkah itu diambil untuk menghindari bentrokan dari latihan angkatan lautnya yang akan datang.

Namun, banyak pihak yang menilai langkah Rusia tersebut sebagai penegasan kehadirannya di Laut Azov.

Baca juga: Cegah Insiden KRI Nanggala-402 Berulang, Rusia Tawarkan Bantuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com