Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Covid-19 India Makin Parah, China dan AS Siap Kirim Bantuan

Kompas.com - 24/04/2021, 19:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 India mengalami peningkatan tajam diperburuk oleh kekurangan oksigen medis yang kritis.

Jumlah kasus Covid-19 harian di India mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya secara internasional untuk hari kedua berturut-turut. Sekitar 332.730 kasus baru Covid-19 tercatat pada Jumat (23/4/2021), bersama dengan 2.263 kematian.

Baca juga: India Lengah, Tidak Gencar Vaksinasi Saat Kasus Covid-19 Turun

Sementara itu, pihak berwenang di seluruh negeri bergegas mengatasi kekurangan oksigen, yang digunakan untuk merawat pasien penderita reaksi parah terhadap penyakit yang memicu pandemi global itu.

Krisis tersebut membuat China kembali menegaskan kesediaannya untuk memberikan dukungan kepada negara Asia Selatan itu.

Sementara Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya juga sedang melakukan pembicaraan dengan Pemerintah New Delhi.

"China menyampaikan simpati yang tulus kepada India atas situasi yang memburuk di negara itu baru-baru ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers melansir Newsweek pada Jumat (24/4/2021).

Pemerintah China, kata dia, dengan tegas mendukung pemerintah India dan rakyatnya dalam memerangi virus corona.

“China siap memberikan dukungan dan bantuan sesuai kebutuhan India, dan sedang berkomunikasi dengan pihak India mengenai hal ini."

Tawaran itu menggemakan tawaran yang Kamis (23/4/2021) oleh rekannya Wang Wenbin, dan Zhao menyimpulkan dengan pesan harapan, dengan mengatakan, "Kami percaya bahwa rakyat India akan mengalahkan virus itu secepatnya."

Baca juga: Bersenjatakan Obor, Warga di India Ramai-ramai Usir Covid-19

Terpisah, Sekretaris Pers Gedung Putih AS Jen Psaki juga membahas masalah ini ketika ditanya oleh wartawan dalam konferensi pers reguler pada hari yang sama.

"Amerika Serikat menyatakan simpati terdalam kami kepada rakyat India yang jelas-jelas menderita selama pandemi global ini," katanya,

"Kami bekerja sama dengan pejabat India di tingkat politik dan pakar untuk mengidentifikasi cara membantu mengatasi krisis. "

Ditanya secara khusus tentang bantuan dalam mengatasi kekurangan oksigen di India, dia menolak menjelaskan secara rinci. Tetapi Psaki menekankan jumlah keseluruhan bantuan yang dikirim ke New Delhi oleh Washington.

"Kami jelas telah menyediakan berbagai pendanaan selama ini, itu adalah dana yang sangat besar, jumlah yang signifikan, kami mungkin salah satu kontributor terbesar di dunia untuk India dalam hal kebutuhan kesehatan mereka," tambahnya.

"Ini diberikan ke berbagai persediaan dan pelatihan, tetapi saya akan memeriksa apakah oksigen secara khusus merupakan bagian dari bagaimana kami dapat membantu pada saat ini."

Baca juga: Kasus Covid-19 di India Terus Melejit, Kampanye Politik Justru Digelar Tanpa Protokol Kesehatan

Psaki mengatakan AS telah menyediakan 4 miliar dollar AS (Rp 58 triliun) untuk inisiatif vaksin global Covax Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebesar 1,4 miliar dollar AS (Rp 20,3 triliun) juga diberikan dalam bantuan kesehatan ke India untuk membantu mereka bersiap menghadapi pandemi di masa depan dan menangani masalah saat ini. Itu termasuk memberikan India persediaan bantuan darurat, hingga ventilator.

Dia juga menyoroti keanggotaan AS dan India dalam Quadrilateral Security Dialogue, dialog sekelompok negara yang juga termasuk Australia dan Jepang, dan mengatakan mereka berempat telah menjadikan kerja sama vaksin sebagai "prioritas besar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com