Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di India Kembali Catatkan Rekor Korban Meninggal Harian

Kompas.com - 24/04/2021, 13:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - India kembali mencatatkan rekor korban meninggal harian akibat Covid-19 di tengah hampir kolapsnya sistem kesehatan negara itu.

Di semua kota besar, antrean pasien ditemani kerabat mereka terlihat jelas, dengan satu juta kasus muncul dalam tiga hari terakhir.

Pejabat setempat menyatakan, mereka mendapati adanya 2.624 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Apakah yang Jadi Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 di India?

Seperti dikutip AFP, Sabtu (24/4/2021), total kematian karena Covid-19 di India mencapai hampir 190.000.

Adapun kasus infeksi harian terbaru di sana mencapai 340.000, membuat total penularannya berada di angka 16,5 juta.

Namun, banyak pakar meyakini bahwa "Negeri Bollywood" belum akan mencapai puncak setidaknya tiga pekan mendatang, dengan angka kasusnya bakal semakin meninggi.

Dihujani kritikan karena kurang persiapan menghadapi gelombang kedua, pemerintah pusat kini menyiapkan kereta khusus.

Di dalam kereta itu, mereka bakal memasukkan oksigen yang bakal beredar di berbagai tempat dengan tingkat infeksi parah.

"Oxygen Expres", demikian namanya dipanggil, tiba di Lucknow pada Sabtu waktu setempat dengan membawa 30.000 liter.

Baca juga: Virus Corona di India: Pasien Terpaksa Berbaring di Luar Rumah Sakit

Setiba di ibu kota Negara Bagian Uttar Pradesh itu, militer akan menjaga agar tidak ada yang menjarahnya.

Lucknow menjadi salah satu kota yang paling parah didera virus corona, di mana pasien dan jenazah terus berdatangan.

Pejabat setempat mengungkapkan, puluhan ribu oksigen cair tersebut hanya cukup untuk setengah hari.

Pemerintah juga menekan industri manufaktur oksigen dan obat-obatan untuk mempercepat produksinya karena kelangkaan semakin hebat.

Baca juga: Covid-19 di India: Rumah Sakit Terpaksa Minta Oksigen di Media Sosial

Di ibu kota New Delhi, otoritas setempat menyatakan bakal mempercepat produksi karena persediaan rumah sakit tinggal beberapa jam saja.

Kebanyakan pasien dilaporkan meninggal karena mereka kekurangan oksigen dan tak mendapat tempat untuk dirawat.

Satu badan amal disebut mendirikan krematorium di parkir mobil untuk menangani kematian yang meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com