Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel yang Dihuni Dubes China Meledak di Pakistan

Kompas.com - 22/04/2021, 06:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

QUETTA, KOMPAS.com - Sebuah bom meledak di hotel mewah yang dihuni Duta Besar China di Pakistan.

Sedikitnya empat orang tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat ledakan ini, kata para pihak berwenang pada Rabu malam (21/4/2021) waktu setempat.

Ledakan terjadi di tempat parkir mobil Hotel Serena, jaringan hotel mewah di Pakistan.

Baca juga: Pakistan Rusuh, Partai Islam Bentrok dengan Kepolisian dan Lumpuhkan Negara

Hotel itu berlokasi di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan di mana militer memerangi pemberontakan tingkat rendah selama sepuluh tahun terakhir.

"Sedikitnya empat orang tewas dan 12 lainnya luka-luka," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed kepada AFP, yang menggambarkannya sebagai terorisme.

"Delegasi China yang terdiri dari sekitar empat orang dipimpin oleh duta besar sedang menginap di hotel."

"Duta Besar sedang keluar untuk rapat saat ledakan terjadi," tambahnya.

Baca juga: Partai Radikal Pakistan Lepaskan 11 Polisi Setelah Demo Anti-Perancis

Azhar Ikram polisi senior di Quetta mengonfirmasi jumlah korban tewas, dan mengatakan dubes China memang menginap di hotel tetapi sedang pergi saat insiden terjadi.

"Penyelidikan awal menunjukkan itu IED yang dipasang di salah satu kendaraan," ujar Ikram.

Hingga berita ini diunggah belum ada kelompok yang mengeklaim serangan tersebut.

Sebelumnya pada 2019 orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah yang menghadap ke proyek unggulan CPEC dan menewaskan delapan orang.

CPEC adalah pelabuhan laut dalam di Gwadar yang memberi China akses strategis ke Laut Arab.

Kemudian pada Juni 2020 pemberontak Baloch menyerang Bursa Efek Pakistan yang sebagian besar dimiliki perusahaan China.

Semua serangan itu diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan.

Balochistan termasuk wilayah miskin meskipun memiliki sumber daya alam melimpah. Penduduk setempat mengeluh mereka tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral.

Baca juga: Perancis Imbau Semua Warganya Tinggalkan Pakistan, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com