Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Negara Klub Pendiri ESL Kompak Lawan European Super League

Kompas.com - 20/04/2021, 11:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Ketiga negara asal klub-klub pendiri European Super League (ESL) kompak menolak penyelenggaraan turnamen kontroversial tersebut, dan bakal segera bertindak untuk memblokirnya.

Inggris pada Senin (19/4/2021) berjanji melakukan apa pun yang diperlukan, dan bakal menerapkan undang-undang kompetisi guna memblokir European Super League.

Menteri Budaya dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengatakan, dia mengadakan pembicaraan mendesak dengan ketua Liga Primer Inggris (EPL), Federasi Sepak Bola Inggris (FA), serta Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).

Baca juga: Ikut Kecam European Super League, PM Inggris: Sepak Bola Hancur

"Pesan kami kepada mereka jelas: mereka mendapat dukungan penuh dari kami," katanya di parlemen yang dikutip AFP.

"Tapi jangan ragu, kalau mereka tak bisa bertindak, kami akan melakukannya."

"Kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencegah hal ini terjadi," kata menteri tersebut seraya bersumpah akan menindak tegas.

Pangeran William selaku Presiden FA dan cucu Ratu Elizabeth II turut prihatin dengan wacana ESL, yang 6 dari 12 klub pendirinya berasal dari Inggris.

Keenam klub itu adalah Manchester United, Manchester City, Arsenal, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham.

Baca juga: Tanggapi Kisruh European Super League, Begini Komentar Uni Eropa

Dowden melanjutkan, klub-klub EPL pendiri ESL dapat ditindak dengan UU anti-trust Inggris, yang melarang monopoli atau kartel perusahaan.

"Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi pertandingan nasional kami," tegas Dowden.

Italia dan Spanyol juga tegas tolak European Super League

Senada dengan Inggris, Italia dan Spanyol juga tegas menolak penyelenggaraan ESL.

Ada tiga klub Serie A Italia yang menjadi pendiri European Super League yaitu Juventus, Inter, dan AC Milan.

Baca juga: PM Inggris Berjanji Bakal Gagalkan Peluncuran European Super League

PM Italia Mario Draghi pada Senin (19/4/2021) menyatakan dukungannya kepada UEFA untuk menindak klub-klub pendiri ESL.

Draghi berkata, Pemerintah Italia terus mengikuti perdebatan seputar proyek ini dan sangat mendukung posisi otoritas sepak bola Italia dan Eropa, untuk mempertahankan kompetisi nasional, nilai-nilai meritokratis, dan fungsi sosial olahraga.

Kemudian di Spanyol, Pemerintah "Negeri Matador" meminta klub-klub yang memisahkan diri di European Super League untuk bernegosiasi dengan UEFA dan La Liga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com