Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/04/2021, 15:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Margaritis Schinas Komisaris Uni Eropa yang mempromosikan gaya hidup Benua Biru, turut berkomentar atas rencana European Super League yang sedang ramai dibicarakan.

Kantor berita AFP mewartakan, pada Senin (19/4/2021) Schinas mengecam rencana 12 klub top Eropa yang mendirikan European Super League.

"Kita harus mempertahankan model olahraga Eropa yang digerakkan oleh nilai-nilai berdasarkan keragaman dan inklusi," kata Schinas di Twitter.

Baca juga: Ikut Kecam European Super League, PM Inggris: Sepak Bola Hancur

"Tidak ada ruang untuk menepikannya demi beberapa klub kaya dan berkuasa, yang ingin memutuskan semua asosiasi untuk liga nasional, promosi, dan degradasi, serta dukungan untuk sepak bola amatir akar rumput."

"Universalitas, inklusi, dan keragaman adalah elemen kunci dari olahraga Eropa dan cara hidup Eropa kita."

Meski begitu Schinas tidak mengumumkan tindakan apa pun untuk mencegah European Super League, atau menyatakan turnamen itu akan melanggar hukum Uni Eropa.

Baca juga: Big Six Liga Inggris Ikut European Super League, Sanksi UEFA Menanti

Semalam 12 klub top Eropa mengumumkan partisipasinya di European Super League yang bakal dimainkan tengah pekan musim depan.

Sebanyak enam klub pendiri European Super League berasal dari Inggris yaitu Manchester City, Manchester United, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham.

Kemudian enam lainnya dari Spanyol dan Italia yakni Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, AC Milan, Inter, dan Juventus.

Ke-12 klub itu mengaku bakal tetap bermain di liga domestik, tetapi UEFA dan federasi sepak bola Inggris, Italia, dan Spanyol bakal melarangnya jika tetap terjun ke European Super League.

Baca juga: 5 Hal Penting dan Menarik Seputar European Super League

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com