Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Berwenang AS Sudah Diperingatkan Soal Potensi Serangan Pelaku Penembakan Indianapolis Tahun Lalu

Kompas.com - 17/04/2021, 08:17 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

INDIANAPOLIS, KOMPAS.com - Potensi serangan pelaku penembakan Indianapolis telah diketahui oleh pemerintah federal dan lokal AS sebelum serangan tersebut terjadi.

Seorang anggota keluarga dari pelaku penembakan menghubungi pihak berwenang untuk memperingatkan tentang potensi kekerasan tersangka sebelumnya.

Baca juga: Penembakan Indianapolis 8 Tewas, Pelaku Teridentifikasi Berusia 19 Tahun

Pria bersenjata berusia 19 tahun yang kemudian diketahui bernama Brandon Hole, melakukan serangan di fasilitas gudang FedEx di Indianapolis Kamis malam (15/4/2021). Insiden ini menewaskan delapan orang dan melukai tujuh lainnya.

Pelaku adalah mantan karyawan perusahaan yang ibunya telah memperingatkan petugas penegak hukum tahun lalu bahwa dia mungkin mencoba melakukan "bunuh diri dengan (bantuan) polisi,” kata Paul Keenan, agen khusus yang bertanggung jawab atas FBI di Indianapolis melansir New York Times pada Sabtu (17/4/2021).

Polisi mengklaim telah menanggapi peringatan atas ancaman pria bersenjata itu, termasuk menyita senjata darinya tahun lalu.

“Ibu dari remaja itu melaporkannya ke penegak hukum pada Maret 2020. Pihak berwenang meluncurkan penyelidikan, dan menempatkannya dalam "penahanan kesehatan mental sementara," kata Keenan dalam sebuah pernyataan.

Saat itu, dia tidak dituduh melakukan kejahatan. Tapi Keenan memastikan senapan yang sudah disita dari pelaku tidak dikembalikan.

Baca juga: Saksi Penembakan Indianapolis: Penembak Bawa Senapan Mesin, Senjata Otomatis

Kabar ini memicu ketegangan dan kesedihan di masyarakat AS pada Jumat (16/4/2021).

Kekerasan di Indianapolis terjadi hanya beberapa minggu setelah penembakan massal berturut-turut bulan lalu di spa di daerah Atlanta dan di toko bahan makanan di Boulder, Colorado.

Kondisi ini memberi tekanan baru pada anggota parlemen di Washington untuk mengatasi masalah mendasar Amerika dengan kekerasan senjata.

Para pejabat AS menggunakan kata umum - "yang lain" - untuk mendefinisikan tragedi itu.
"Ini adalah hari yang memilukan lagi, dan saya terguncang oleh penembakan massal di fasilitas FedEx Ground di Indianapolis," kata Gubernur Eric Holcomb dari Indiana.

Hole terakhir kali bekerja di fasilitas gedung FedEx pada 2020, sekitar musim gugur tahun lalu, menurut Wakil Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis, Craig McCartt.

Alasan Hole berhenti bekerja di sana belum diketahui, dan FedEx merujuk pertanyaan ke polisi Indianapolis.

Baca juga: Penembakan di Indianapolis AS: Korban Beberapa Orang, Pelaku Tewas Bunuh Diri

Setelah tiba di lokasi, Hole dengan cepat mulai menembak di tempat parkir, tanpa konfrontasi langsung, kata para pejabat.

"Dia tampaknya mulai menembak secara acak," kata McCartt.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com