Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab Kematian George Floyd Belum Ditentukan, Ini 3 Versinya...

Kompas.com - 15/04/2021, 15:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MINNEAPOLIS, KOMPAS.com - Penyebab kematian George Floyd sampai sekarang terus diperdebatkan, dan di pengadilan muncul tiga versi.

Sidang George Floyd telah digelar selama dua minggu sejak 31 Maret, dengan menghadirkan hampir 40 saksi termasuk ahli medis, polisi yang masih aktif dan pensiun, serta pengamat penangkapan.

Melansir AFP pada Rabu (14/4/2021), berikut adalah tiga versi penyebab kematian George Floyd.

Baca juga: Bersaksi di Sidang George Floyd, Petugas Damkar: Saya Dilarang Menolong

1. Serangan jantung

Dr David Fowler pensiunan ahli patologi forensik mengatakan, George Floyd meninggal karena serangan jantung yang disebabkan penyakit jantung, penggunaan obat-obatan terlarang, dan faktor lainnya.

Fowler merupakan saksi yang dipanggil tim pembela Derek Chauvin di sidang George Floyd, dan ia memberikan kesaksiannya kemarin.

Mantan kepala pemeriksa medis di negara bagian Maryland itu melanjutkan, dia tidak percaya George Floyd meninggal karena hipoksia dan akan mengklasifikasikan kematiannya "belum ditentukan".

"Salah satu kegunaan dari klasifikasi khusus ini adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mekanisme potensial yang saling bertentangan saat penyebabnya tidak jelas."

Fowler yang kelahiran Afrika Selatan mengatakan, jantung George Floyd membesar dan menimbulkan penyempitan signifikan dari semua arteri koronernya.

Baca juga: Perekam Video George Floyd Menangis di Sidang, Minta Maaf Tak Bisa Membantu

2. Konsumsi obat-obatan terlarang dan keracunan karbon monoksida

Dr David Fowler melanjutkan, kemungkinan penyebab kematian George Floyd selanjutnya adalah konsumsi obat-obatan terlarang.

Dia mengatakan, fentanil dan metamfetamin yang dicerna George Floyd berkontribusi pada kematiannya bersama dengan potensi peran karbon monoksida.

Fowler menerangkan, Floyd ditahan di bawah oleh Chauvin dan polisi-polisi lainnya di samping knalpot mobil polisi yang menyala.

Namun Fowler kurang yakin keracunan karbon monoksida adalah faktor utama kematian George Floyd.

Dia mengakui dalam pemeriksaan silang tidak ada tes kadar CO2 dalam tubuh George Floyd.

Sementara itu obat-obatan terlarang yang dimaksud adalah fentanil dan metamfetamin, yang diberikan rekan George Floyd yaitu Morries Hall.

Hall ada bersama George Floyd pada hari penangkapannya, dan pengacaranya yaitu Adrienne Cousins berkata ke hakim, kliennya tak bisa menjawab pertanyaan apa pun tanpa memberatkan dirinya sendiri.

"Saya takut dakwaan kriminal berlanjut," ujar Hall di sidang George Floyd.

Hakim Peter Cahill pada Rabu mengatakan, dia dapat mengizinkan Hall sebagai saksi kunci untuk mengaktifkan Amendemen Kelima agar tidak bersaksi.

Baca juga: Sidang Kasus George Floyd, Kasir Toko Menyesal Terima Uang dari Korban

3. Hipoksia atau kekurangan oksigen

Dr Martin Tobin ahli pernapasan dan paru-paru pada Kamis (8/4/2021) bersaksi di sidang George Floyd, bahwa pria Afro-Amerika itu meninggal karena kekurangan oksigen.

Pemicunya adalah leher yang ditindih lutut Derek Chauvin selama lebih dari 9 menit selama telungkup, dan tangan yang diborgol di belakang punggung.

"Tuan Floyd meninggal karena kekurangan oksigen. Itu menyebabkan kerusakan pada otaknya, dan aritmia (detak jantung tidak teratur) yang menyebabkan jantungnya berhenti," terang Tobin di hadapan para hakim.

Tobin melanjutkan, napas George Floyd melemah karena dia ditindih dengan telungkup di jalan, diborgol, dan Chauvin serta polisi lainnya menekan leher serta punggung korban.

"Anda bisa melihat matanya, dia sadar, dan kemudian Anda melihat dia tidak sadar. Satu detik dia hidup dan satu detik dia tidak. Saat itulah nyawa keluar dari tubuhnya."

Baca juga: Sidang Kasus George Floyd Dimulai, Video Dirinya Sekarat Diputar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com