Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Berhenti, Jam Berusia 1 Abad Berdetak Lagi Setelah Diguncang Gempa

Kompas.com - 15/04/2021, 06:43 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

TOKYO, KOMPAS.com – Jam berusia 100 tahun di sebuah kuil di Jepang yang rusak dalam gempa bumi dan tsunami pada 2011 mulai berdetak lagi.

Jam tua tersebut rusak setelah didera tsunami di pantai timur laut Jepang setelah gempa bumi dahsyat, yang menewaskan lebih dari 18.000 orang pada Maret 2011.

Baca juga: Jepang telah Cabut Peringatan Tsunami Pasca-gempa 7,2 Magnitudo

Jam itu kemudian dievakuasi oleh Bunshun Sakano, kepala Kuil Fumonji di Yamamoto, di wilayah Miyagi, Jepang.

Dia berupaya memperbaiki jam tersebut, namun tidak berhasil. Karena tidak berhasil, jam tersebut disimpan saja di kuil itu sebagaimana dilansir BBC, Rabu (14/4/2021).

Namun, 10 tahun kemudian, ketika gempa yang lebih kecil terjadi pada 13 Februari 2021, Sakano mengatakan jam itu mulai bekerja lagi.

Cerita bermula pada 2011. Kala itu, Miyagi dan Fukushima dilanda gempa bumi dahsyat dan tsunami yang parah.

Baca juga: 10 Tahun Usai Gempa dan Tsunami Jepang 2011, Warga Masih Trauma

Pada 11 Maret 2011, kuil Fumonji yang berjarak beberapa ratus meter dari bibir pantai itu dilanda gelombang tsunami.

Kuil tersebut luluh lantak, hanya pilar dan atapnya yang terhindar tersisa akibat diterjang tsunami.

Setelah bencana tersebut usai, Sakano melihat dan menyelamatkan jam tua itu di antara puing-puing.

Dia mencoba memperbaikinya, tetapi tidak berhasil berdetak hingga akhirnya jam itu cuma ditempelkan ke dinding saja.

Baca juga: Gempa M 7,2 Jepang Berpotensi Tsunami, KBRI Tokyo Pantau Kondisi WNI

Kemudian 10 tahun berselang, tepatnya pada 13 Februari, wilayah yang sama dilanda gempa bumi dahsyat lainnya.

Ahli meteorologi meyakini bahwa gempa itu adalah gempa susulan dari gempa besar 2011.

Keesokan paginya, 14 Februari, Sakano memeriksa aula utama kuil untuk melihat apakah ada kerusakan di kuil.

Tak disangka, dia mendengar suara berdetak dan melihat bahwa jam tua tersebut mulai bekerja lagi.

Dua bulan berselang, pada April, jam itu masih berfungsi.

Baca juga: Gempa Jepang M 7,2 di Miyagi, Peringatan Tsunami 1 Meter, Tak Ada Korban Jiwa

Jam tersebut dibeli Sakano dari toko barang antik di dekat Fukushima beberapa tahun sebelum bencana 2011.

Seorang perwakilan perusahaan jam Seiko, mengatakan kepada surat kabar Mainichi, ada kemungkinan pendulum yang berhenti mulai bergerak lagi karena guncangan gempa bumi.

“Atau bahwa debu yang menumpuk di dalamnya terlepas (karena gempa bumi)," kata perwakilan perusahaan tersebut.

Sakano, yang kuilnya sempat berfungsi sebagai markas sukarelawan setelah gempa bumi, mengatakan bahwa dia telah mendapat inspirasi dari jam yang kembali berdetak itu.

"Mungkin itu mendorong saya untuk bergerak maju dengan tekad baru. Ini seperti tanda dorongan bahwa pemulihan yang sebenarnya akan datang,” sambung Sakano.

Baca juga: Islandia Diguncang 18.000 Gempa dalam Sepekan, Ahli Cari Tahu Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com