Mereka datang setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Minggu (11/4/2021) mengusulkan kepada mitranya di Manila, Delfin Lorenzana, cara untuk memperdalam hubungan antara militer AS dan Filipina, kata pernyataan Pentagon.
Proposal tersebut mencakup cara-cara untuk meningkatkan kesadaran situasional dari ancaman di Laut Cina Selatan, terutama setelah kemunculan kapal-kapal milisi maritim China baru-baru ini di Whitsun Reef," di zona ekonomi eksklusif Filipina di Pulau Spratly.
Washington dan Manila terikat oleh perjanjian pertahanan bersama. Menurut para pejabat perjanjian itu dapat berlaku jika ada tindakan militer China terhadap kapal pemerintah Filipina di sekitar Whitsun Reef.
Baca juga: Menhan AS Telepon Prabowo, Bahas Laut China Selatan
Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr. pada Sabtu (10/4/2021) berkicau di Twitter bahwa dia akan berjuang agar serangan terhadap pesawat sipil Filipina dalam bentuk apa pun akan mendapat bantuan pertahanan secara timbal balik, CNN Filipina melaporkan.
Komentar Locsin muncul setelah kru berita Filipina mengatakan pekan lalu kapal sewaan mereka dikejar oleh kapal rudal China, saat mendekati beting yang disengketakan di Pulau Spratly, menurut laporan CNN Philippines.
China mengklaim hampir semua 1,3 juta mil persegi Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, menghadapi klaim dari Filipina dan negara lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing telah mengubah fitur yang disengketakan di wilayah tersebut, menjadi pulau buatan, lengkap dengan benteng militer.
Beijing menuduh Washington dan angkatan laut asing lainnya memicu ketegangan di kawasan itu. Salah satunya dengan mengirim kapal perang seperti kelompok ekspedisi saat ini yang dipimpin oleh kapal induk Roosevelt.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.