Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakatan Harapan Pilih Anwar Ibrahim sebagai Calon PM Malaysia di Pemilu Dini

Kompas.com - 09/04/2021, 16:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Mothership

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Koalisi Pakatan Harapan mengumumkan, mereka kembali mencalonkan Anwar Ibrahim untuk kursi bakal calon perdana menteri Malaysia di pemilu dini.

Dalam pengumumannya, Pakatan menyatakan mereka siap untuk "bernegosiasi" dan "bekerja sama" dengan kubu lain.

Mereka menerangkan, kerja sama itu harus didasarkan pada agenda refomasi aliansi dan kepentingan masyarakat "Negeri Jiran".

Baca juga: Perkawinan Politik Anwar Ibrahim dan UMNO, Akankah Terjadi?

Krputusan itu diambil setelah retreat yang dihadirkan oleh para pemimpin koalisi Pakatan Harapan.

Dalam pemilu Malaysia ke-14 pada 2018, Pakatan mencatatkan sejarah ketika menumbangkan koalisi Barisan Nasional.

Mengusung Mahathir Mohamamd sebagai PM Malaysia, Pakatan mengalahkan Barisan yang berkuasa sejak "Negeri Jiran" merdeka.

Dilansir Malaysiakini via Mothership Jumat (9/4/2021), Anwar Ibrahim mengaku berdikusi dengan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Dalam klaimnya, Anwar menerangkan Partai Keadilan Rakyat (PKR) membuka kemungkinan bergandengan tangan dengan UMNO.

Namun, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menegaskan peluang itu bakal dibahas jika pemilu usai, dikutip The Star.

Baca juga: Anwar Ibrahim Klarifikasi Belum Ada Kerja Sama Politik antara Partainya dan UMNO

Saat ini, UMNO tergabung dalam aliansi Perikatan Nasional, yang saat ini berkuasa bersama PM Muhyiddin Yassin.

Namun, baru-baru ini UMNO menegaskan mereka akan meninggalkan Partai Bersatu yang dipimpin Muhyiddin dalam pemilu selanjutnya.

Kapan Malaysia akan menghelat pemilu?

Muhyiddin Yassin menyatakan, pemilihan akan diadakan setelah Covid-19 dianggap teratasi, sehingga publik bisa memilih dalam rasa aman.

Baca juga: Anwar Ibrahim Akan Lepas Ambisi PM Malaysia jika Gagal di Pemilu Dini

Di Januari, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah dari Pahang berujar, status darurat nasional bakal berakhir pada 1 Agustus.

Dalam pertemuan, Pakatan Harapan meminta PM Muhyiddin untuk meminta Sultan Abdullah mengakhiri status darurat lebih cepat.

Jika merujuk kepada tanggal resmi, General Election (GE 15) akan diadakan pada 16 September 2023 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com