Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegang dengan Rusia, Presiden Ukraina Bakal Kunjungi Garis Depan

Kompas.com - 08/04/2021, 17:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan berkunjung ke garis depan negaranya, di tengah ketegangan dengan Rusia.

Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara pasukan pemerintah dengan separatis pro-Kremlin meningkat.

Konflik itu memunculkan kekhawatiran akan berkembang lebih luas lagi di Donbass, region yang penduduknya berbahasa "Negeri Beruang Merah".

Baca juga: Konflik dengan Ukraina Makin Panas, Rusia Cek Kesiapan Tempur Tentaranya

Militer Ukraina mengumumkan pada Kamis (8/4/2021), satu lagi prajurit mereka gugur di medan perang.

Total tentara yang tewas sejak 2021 mencapai 25 personel, dibandingkan pada 2020 saat 50 prajurit terbunuh.

Dalam pernyataan resmi kantor kepresidenan, Zelensky akan mengunjungi garis depan di mana gencatan senjata dilanggar.

"Saya ingin bersama pasukan di tengah situasi sulit di Donbass. Yang dibutuhkan Ukraina adalah perdamaian," ujar Zelensky.

Konflik yang dimulai sejak aneksasi Crimea pada 2014 sempat terhenti karena gencatan senjata pada tahun lalu.

Namun sejak awal tahun ini, baku tembak disertai tembakan mortir kembali terjadi, dengan dua kubu saling menyalahkan.

Baca juga: Panas dengan Rusia, Ukraina Minta Keanggotaan NATO Dipercepat

Pekan lalu, Kiev menuding "Negeri Beruang Merah" mengerahkan ribuan tentaranya ke perbatasan utara dan selatan, serta Crimea.

Kelompok separatis disebut mendapatkan dukungan politik dan militer dari Rusia, yang selalu dibantah.

Dukungan dari aliansi Barat

Dilansir AFP, negara Barat beramai-ramai mengelurkan pernyataan berisi peringatan agar Moskwa tidak bertindak lebih jauh.

Moskwa sendiri tidak membantah mereka menggerakkan pasukannya. Namun, mereka bersikeras tidak mengancam siapa pun.

Pekan ini, Zelensky mendesak aliansi pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mempercepat proses Ukraina menjadi anggota.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Perang Eropa

Dalam pandangan Zelensky, hanya itulah satu-satunya cara Kiev bisa membendung jika Rusia melakukan agresi.

Desakan Zelensky tersebut ditanggapi oleh NATO yang menyerukan agar Ukraina melakukan reformasi dalam militer.

Tidak jelas apa yang menyebabkan peningkatan konflik. Namun, pakar menduga Kremlin tengah mencoba komitmen AS di era Presiden Joe Biden.

Dalam telepon perdananya dengan Zelensky April ini, Biden menegaskan "gelombang dukungan" kepada Kiev.

Baca juga: AS Berjanji Bantu Ukraina Jika Pecah Perang Lawan Rusia

Zelensky, seorang pelawak yang naik sebagai orang nomor satu pada 2019, sudah berjanji untuk mengakhiri konflik.

Dia menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Paris pada 2019, ditandai dengan sejumlah kesepakatan.

Di antaranya adalah pertukaran tahanan. Namun, hanya sedikit progres positif yang diperoleh Zelensky.

Adapun sejak 2014, perang antara pasukan pemerintah dengan pemberontak pro-Kremlin membunuh lebih dari 13.000 orang.

Baca juga: Militer Rusia Makin Dekat ke Wilayah Ukraina, Ancaman Pecah Perang Makin Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com