Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Uni Eropa Tegaskan Crimea Milik Ukraina

Kompas.com - 27/02/2021, 07:54 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Jelang peringatan tujuh tahun invasi Rusia dan direbutnya Crimea, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menegaskan kembali sikap mereka bahwa Crimea adalah milik Ukraina.

“Invasi Rusia dan pencaplokan Crimea” merupakan “penghinaan tak tahu malu terhadap tatanan internasional modern,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam suatu pernyataan.

“Kami menegaskan kenyataan mendasar ini: Crimea adalah milik Ukraina,” kata Blinken.

"Amerika Serikat tidak, dan tidak akan pernah, mengakui aneksasi Rusia terhadap Crimea,” ungkap pernyataan itu.

Baca juga: 7 Tahun Setelah Dimulainya Agresi Militer Rusia terhadap Ukraina

AS mengulangi seruannya terhadap Rusia agar segera mengakhiri pendudukannya di Crimea, membebaskan semua tahanan politik Ukraina, dan memulihkan kontrol sepenuhnya atas semenanjung itu kepada Ukraina. AS juga meminta Rusia agar mengakhiri “agresinya” di Ukraina Timur.

Sebelum Rusia mengubah sikapnya terkait Ukraina dan Crimea, sanksi-sanksi AS terhadap negara itu akan tetap diberlakukan, kata Blinken.

Dalam kapasitasnya sebagai presiden Komite Menteri-menteri Dewan Eropa, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengulangi kecaman Uni Eropa terhadap aneksasi Crimea, yang menurutnya merupakan pelanggaran hukum internasional.

Baca juga: Ukraina Blokir Tiga Saluran TV, Dituding Lakukan Propaganda Rusia

Dewan mengukuhkan kembali “dukungan tegas dan tak tergoyahkan bagi kemerdekaan, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina di dalam batas-batasnya yang diakui internasional,” sebut Maas dalam suatu pernyataan.

Pernyataan itu meminta Rusia “agar mematuhi sepenuhnya hukum kemanusiaan internasional dan standar HAM internasional, termasuk memberi akses tanpa hambatan bagi mekanisme pemantauan HAM regional dan internasional, serta organisasi-organisasi HAM, ke Crimea dan Sevastopol.”

Pada 27 Februari 2014, tentara Rusia yang mengenakan penutup wajah masuk dan merebut lokasi-lokasi strategis di Crimea, serta berbagai lembaga Crimea, termasuk Dewan Agung atau parlemen Crimea. Dewan para menteri dibubarkan dan perdana menteri baru yang pro-Rusia diangkat. 

Baca juga: Inggris Desak Rusia Tarik Pasukannya dari Crimea

Disalin dari VOA Indonesia dan diedit oleh Asisten Editor Internasional KOMPAS.com Miranti Kencana Wirawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com