TEHERAN, KOMPAS.com – Kapal kargo Iran Saviz yang dianggap Israel dan Arab Saudi sebagai pangkalan pasukan Garda Revolusi Iran telah rusak karena diserang dengan bom tempel.
Media Arab Saudi Al-Hadath TV melaporkan serangan tersebut pada Selasa (6/4/2021) dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: Israel Balas Dendam, Serang Kapal Kargo Iran di Laut Merah
Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang berbicara dalam keadaan anonim mengatakan kepada The New York Times bahwa Israel berada di balik serangan itu.
Pejabat itu menambahkan, Israel telah melaporkan serangan itu kepada AS pada Selasa pagi sebagaimana dilansir Russian Today.
Dia menambahkan, Israel melancarkan serangan tersebut sebagai pembalasan atas serangan kapal-kapal Israel yang dilakukan oleh Iran.
#BREAKING: Saviz Commercial Ship which is in use by #IRGC Navy as a forward base in #RedSea was hit by a torpedo. An ???????? Dolphin Class submarine is reported to be near the area at that moment when the missiles hit the Iranian ship.
Story to follow...
— Eretz Israel (@EretzIsrael) April 6, 2021
pic.twitter.com/Ae57cINBDk
Israel dan Arab Saudi telah lama menuduh Saviz sebagai pangkalan untuk Garda Revolusi Iran di Laut Merah di wilayah perairan dekat Yaman dan Eritrea.
Kantor berita semi-resmi Iran, Tasnim, mengonfirmasi bahwa telah terjadi serangan yang melanda Saviz.
Baca juga: Pemilu Israel Tak Ada Pemenangnya, PM Netanyahu Diminta Bentuk Kabinet Baru
Tasnim melaporkan, serangan tersebut berasal dari bom tempel yang ditempatkan di lambung kapal.
“Saviz telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim untuk mengawal kapal komersial,” lapor Tasnim.
Namun, Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan terhadap Saviz tersebut.
Menurut Institut Angkatan Laut AS (USNI), Saviz hampir tidak bergerak selama tiga tahun terakhir di Laut Merah.
Kapal itu dicurigai menyediakan pengawasan lalu lintas laut yang datang melalui Laut Merah.
Baca juga: Iran Ajukan Diri Jadi Alternatif dari Terusan Suez yang Macet
Laut Merah merupakan rute pelayaran utama dari Asia dan Timur Tengah ke Eropa yang kemudian melewati Terusan Suez di Mesir.
Banyak angkatan laut dunia bersiaga di perairan tersebut, karena telah menjadi salah satu tempat beraksi favorit bagi para perompak yang beroperasi dari bagian Somalia.
Insiden pada Selasa tersebut terjadi ketika Iran bertemu dengan utusan Rusia, China, Jerman, Perancis, dan Inggris di Wina, Austria, untuk membahas nasib kesepakatan nuklir 2015.