WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Israel memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka menyerang kapal kargo Iran Saviz di Laut Merah dengan bom tempel pada Selasa (6/4/2021).
Israel beralasan, serang tersebut merupakan pembalasan dendam atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel sebagaimana dilansir Al Arabiya.
Baca juga: Pemilu Israel Tak Ada Pemenangnya, PM Netanyahu Diminta Bentuk Kabinet Baru
Klaim tersebut diwartakan oleh New York Times mengutip seorang pejabat AS.
New York Times melaporkan Israel memberi tahu AS bahwa pihaknya menyerang Iran Saviz sekitar 7.30 pagi waktu setempat.
Pejabat tersebut berbicara kepada New York Times mengenai laporan intelijen tentang serangan terhadap kapal Iran Saviz dengan syarat anonimitas.
“Israel telah menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel," tutur pejabat tersebut sebagaimana dikutip New York Times.
Baca juga: Sepanjang 3 Bulan, Israel Telah Menahan 230 Anak-anak Palestina
Iran Saviz secara resmi terdaftar sebagai kapal kargo umum.
Namun, Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer AS (USMA) menyebut Iran Saviz dalam sebuah laporan sebagai “markas” Iran di stasiun yang terletak di perairan berdekatan Eritrea.
Pejabat tersebut menambahkan, kapal Iran Saviz memiliki kubah dan perlengkapan yang digunakan untuk operasi intelijen.
“Kapal itu dikunjungi oleh semua kapal Iran yang bergerak melalui Laut Merah, secara nominal untuk mengoordinasikan langkah-langkah anti-pembajakan,” sambung pejabat tersebut.
Baca juga: Israel Miliki Pesawat Pengintai Terbaru, Diklaim Sangat Canggih
Diberitakan Tasnim sebelumnya, kapal kargo Iran, Iran Saviz, diserang di Laut Merah dengan bom tempel yang terpasang di lambung kapal.
"Kapal Iran Saviz telah disiagakan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim dalam misi pengawalan kapal komersial (anti-pembajakan)," lapor Tasnim.
Serangan itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap kapal kargo milik Israel mau pun milik Iran sejak akhir Februari.
Baca juga: Ketua Partai Islam di Israel Kembali Muncul, Tuntut Perubahan
Kedua musuh bebuyutan tersebut saling tuduh-menuduh satu sama lain sebagai pihak yang betanggung jawab atas setiap serangan.
Serangan terhadap Iran Saviz juga terjadi ketika AS dan Iran meluncurkan pembicaraan tidak langsung di Wina, melalui kekuatan Eropa, untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Melansir Al Arabiya, kesepakatan tersebut sangat ditentang Israel.
Baca juga: Kiprah Raam, Partai Islam di Israel yang Buat Kejutan di Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.