Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Alasan Jelas, Aparat Myanmar Pukul dan Tendang Penumpang Bus

Kompas.com - 04/04/2021, 11:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Tanpa alasan yang jelas, pasukan keamanan Myanmar memukul dan menendang penumpang bus di Kotapraja North Okkalapa, Yangon, pada Jumat (2/4/2021).

Melansir The Irrawaddy, Sabtu (3/4/2021), pasukan keamanan Myanmar mulanya menghentikan beberapa bus Yangon Bus Service (YBS) di dekat Kan Thar Yar di Jalan Thudhama.

Baca juga: Ditekan Kelompok HAM, Total Tetap Enggan Hentikan Produksi Gas di Myanmar

Setelah itu, pasukan keamanan Myanmar meminta para penumpang bus turun dan memukuli mereka.

“Mereka menyuruh penumpang turun (dari bus) dan berlutut. Mereka tidak hanya memukuli penumpang tapi juga sopir,” kata seorang saksi mata.

Setelah kejadian tersebut, beberapa bus mulai mengambil rute alternatif guna menghindari aparat keamanan di Jalan Thudhama.

Kekerasan tersebut juga mendorong penduduk di sekitar jalan tersebut untuk keluar dari rumah mereka dan melihat apa yang terjadi.

Baca juga: Penentang Kudeta Myanmar Buru Pendukung Junta Militer di Medsos demi Hukuman Sosial

Bukannya menghentikan aksinya, pasukan keamanan Myanmar justru melepaskan tembakan ke lingkungan pemukiman.

“Ketika warga keluar untuk melihat apa yang terjadi, pasukan keamanan datang dan melepaskan tembakan. Mereka mengumpat dengan keras dan keji saat menembak,” kata seorang warga.

Seorang penumpang yang menyaksikan pemukulan itu menulis di Facebook-nya bahwa pasukan keamanan memukul dan menendang para korban.

“Mereka naik YBS (jalur nomor) 64 dan menendang sopir. Mereka menendang penumpang laki-laki secara provokatif di bawah todongan senjata, menyuruh mereka melawan jika mereka laki-laki,” tulisnya.

Baca juga: China Siagakan Tentara di Perbatasan Myanmar, Lindungi Pipa Gas Alam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com