Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon Akui Kurir Barangnya Kerap Buang Air Kecil dalam Botol

Kompas.com - 04/04/2021, 10:26 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perusahaan e-commerce Amazon akhirnya mengaku kurir barangnya kadang terpaksa buang air kecil dalam botol, selama putaran pengiriman mereka.

“Kami tahu bahwa pengemudi dapat dan memang mengalami kesulitan menemukan toilet karena lalu lintas atau terkadang rute pedesaan, dan ini terjadi selama Covid-19 ketika banyak toilet umum ditutup,” kata perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu dalam sebuah unggahan di blognya.

Baca juga: Bendera Negaranya Dijual Jadi Bikini dan Keset, Sri Lanka Protes ke Amazon

Pengakuan ini datang seminggu setelah politisi Partai Demokrat mengkritik kondisi kerja Amazon.

Dalam unggahan di Twitter Anggota DPR AS Mark Pocan berkicau: "Membayar pekerja 15 dollar AS (Rp 217.800) per jam tidak membuat Anda menjadi tempat kerja progresif ketika berserikat dan membuat pekerja buang air kecil di botol air."

Amazon.com Inc dalam pernyataannya juga meminta maaf kepada Anggota DPR AS Mark Pocan atas kondisi tersebut.

Amazon awalnya mengeluarkan penyangkalan dengan berkicau di media sosial: "Anda tidak benar-benar percaya hal kencing dalam botol, bukan? Jika itu benar, tidak ada yang akan bekerja untuk kami."

Baca juga: Mantan Istri Bos Amazon Dikabarkan Menikah dengan Guru Sains

Tapi kemudian perusahaan milik Jeff Bezos tersebut, menarik kembali komentarnya.

“Ini (kencing dalam botol) demi keuntungan, kami tidak senang tentang itu, dan kami meminta maaf kepada Politisi Pocan,” kata Amazon dalam blognya melansir Reuters pada (3/4/2021).

Perusahaan itu menambahkan bahwa tanggapan sebelumnya hanya mengacu ada staf di gudang pusatnya saja.

Amazon menyatakan masalah itu ada di seluruh industri dan akan mencari solusi atasnya. Tapi perusahaan tidak menyatakan apa yang mungkin dilakukan.

Baca juga: Dua Pemimpin Suku Asli Amazon Tuntut Presiden Brasil Jair Bolsonaro

Permintaan maaf Amazon datang pada saat pekerja di gudang Alabama sedang menunggu penghitungan suara untuk membentuk serikat pekerja pertama di fasilitas pengecer online di Amerika Serikat.

Proses itu menjadi momen penting bagi organisasi tenaga kerja di AS.

Amazon telah lama mencegah upaya lebih dari 800.000 karyawannya di AS untuk berorganisasi.

Tuduhan oleh banyak pekerja tentang tempat kerja yang melelahkan atau tidak aman telah mengubah pekerja di perusahaan tersebut menjadi tujuan utama gerakan buruh AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com