Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak "Dibully" Negara Barat Soal Uighur Xinjiang, Begini Reaksi Keras China

Kompas.com - 27/03/2021, 16:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

"Saya benar-benar ingin suara China di dunia. Tapi kenyataannya, Xi tidak tertarik dengan itu. Yang dia minati adalah sakunya sendiri," kata Tugendhat kepada The Associated Press.

Ghani, seorang anggota Parlemen Konservatif Inggris mengatakan tidak akan terintimidasi oleh langkah Beijing. Tindakan itu dinilai sebagai "seruan untuk semua negara demokratis dan anggota parlemen."

Baca juga: Laporan Independen Ungkap Bukti Beijing Berniat Hancurkan Kelompok Minoritas Muslim Uighur

Sanksi yang dijatuhkan oleh China adalah langkah terbaru dalam perselisihan yang semakin sengit atas Xinjiang.

Di sana, Beijing dituduh menahan lebih dari 1 juta anggota Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya. Kerja paksa dan tindakan pengendalian kelahiran yang memaksa juga diklaim terjadi di wilayah itu.

TV pemerintah China pada Kamis (25/3/2021) menyerukan boikot jaringan ritel Swedia H&M, ketika Beijing mengecam merek pakaian dan alas kaki asing menyusul keputusan 27 negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.

Negara-negara barat itu menjatuhkan sanksi perjalanan, dan keuangan pada empat pejabat China. Mereka disalahkan atas pelanggaran di Xinjiang. Kapas dan produk pertanian lainnya merupakan komponen utama ekonomi lokal di Xinjiang yang luas, tetapi berpenduduk sedikit.

Perusahaan asing mulai dari Nike hingga Burberry yang bisnisnya cukup mapan di China juga menjadi sasaran di media online. Beberapa selebritis China mengatakan mereka memutuskan kesepakatan kerja sama dengan merek itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com