Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Astrazeneca, Istri Pangeran Charles Mengaku Menerima Vaksin Buatan Oxford Tersebut

Kompas.com - 18/03/2021, 16:14 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Istri Pangeran Charles, The Duchess of Cornwall, menyatakan tidak merasakan masalah setelah menerima suntikan dari AstraZeneca.

Camilla meminta masyarakat untuk mengambil apa pun vaksin yang diberikan. Hal itu diungkapkan dalam kunjungan Pangeran Charles (72 tahun) ke pusat jab pop-up di Masjid Finsbury Park di London.

Camilla dan Charles dikabarkan menerima vaksin pada Februari, sebulan setelah Ratu dan Pangeran Philip menerima suntikan virus Covid-19.

Namun, Istana Buckingham menolak memberi tahu Daily Mail vaksin mana yang diterima oleh Mulia Ratu (94 tahun) dan Duke of Edinburgh (99 tahun).

Duchess berbicara dengan Dr John McGrath, seorang dokter umum, yang memberikan vaksin AstraZeneca di pusat pop-up di Masjid Finsbury Park.

Camila setuju dengan ucapan sang dokter yang ingin memberikan vaksin ini kepada semua orang. Tidak peduli ras, warna kulit atau keyakinan.

“Dan cara kami melakukannya adalah ya, Anda melakukannya melalui dokter umum, apotek terdekat, dan rumah sakit. Tetapi juga melakukannya melalui komunitas lokal”

“Anda perlu mengajak semua orang ikut serta,” ujar Camilla. Dr McGrath bertanya kepada keluarga bangsawan vaksin mana yang telah dia terima dan diberi tahu AstraZeneca.

Baca juga: Bawa 2.000 Dosis Vaksin AstraZeneca ke Nepal, Pangeran Bahrain Diinvestigasi

Melansir Daily Mail, Camilla menambahkan: “Meskipun itu (AstraZeneca) tidak masalah. Saya tidak bertanya. Saya bahkan tidak bertanya karena saya begitu benci disuntik sehingga saya menutup mata .... apa pun yang diberikan saya terima.”

Intervensinya muncul di tengah pertikaian Inggris dan UE atas vaksin AstraZeneca, karena kepanikan atas ketakutan pembekuan darah melanda seluruh daratan Eropa.

Ada 14 pemerintah menghentikan peluncuran vaksin buatan Oxford itu padajal gelombang kasus ketiga sedang melanda.

European Medicines Agency (EMA) menegaskan tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut menyebabkan efek samping yang berbahaya.

EMA mengatakan sangat yakin bahwa suntikan dengan suntikan AstraZeneca harus dilanjutkan.

Regulator UE itu bergabung dengan pandangan Pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Semua secara penuh sepakat melanjutkan penggunaan vaksin tersebut, di tengah kemarahan di negara-negara UE termasuk Perancis dan Jerman, karena menangguhkan suntikan tersebut.

Baca juga: PM Thailand Suntik Vaksin AstraZeneca di Tengah Kontroversi Efek Pembekuan Darah

Hari ini, Downing Street kembali membela vaksin AstraZeneca. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan akan dengan senang hati menerimanya ketika gilirannya tiba untuk melakukan vaksinasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com