Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bela Astrazeneca, Istri Pangeran Charles Mengaku Menerima Vaksin Buatan Oxford Tersebut

Camilla meminta masyarakat untuk mengambil apa pun vaksin yang diberikan. Hal itu diungkapkan dalam kunjungan Pangeran Charles (72 tahun) ke pusat jab pop-up di Masjid Finsbury Park di London.

Camilla dan Charles dikabarkan menerima vaksin pada Februari, sebulan setelah Ratu dan Pangeran Philip menerima suntikan virus Covid-19.

Namun, Istana Buckingham menolak memberi tahu Daily Mail vaksin mana yang diterima oleh Mulia Ratu (94 tahun) dan Duke of Edinburgh (99 tahun).

Duchess berbicara dengan Dr John McGrath, seorang dokter umum, yang memberikan vaksin AstraZeneca di pusat pop-up di Masjid Finsbury Park.

Camila setuju dengan ucapan sang dokter yang ingin memberikan vaksin ini kepada semua orang. Tidak peduli ras, warna kulit atau keyakinan.

“Dan cara kami melakukannya adalah ya, Anda melakukannya melalui dokter umum, apotek terdekat, dan rumah sakit. Tetapi juga melakukannya melalui komunitas lokal”

“Anda perlu mengajak semua orang ikut serta,” ujar Camilla. Dr McGrath bertanya kepada keluarga bangsawan vaksin mana yang telah dia terima dan diberi tahu AstraZeneca.

Melansir Daily Mail, Camilla menambahkan: “Meskipun itu (AstraZeneca) tidak masalah. Saya tidak bertanya. Saya bahkan tidak bertanya karena saya begitu benci disuntik sehingga saya menutup mata .... apa pun yang diberikan saya terima.”

Intervensinya muncul di tengah pertikaian Inggris dan UE atas vaksin AstraZeneca, karena kepanikan atas ketakutan pembekuan darah melanda seluruh daratan Eropa.

Ada 14 pemerintah menghentikan peluncuran vaksin buatan Oxford itu padajal gelombang kasus ketiga sedang melanda.

European Medicines Agency (EMA) menegaskan tidak ada bukti bahwa vaksin tersebut menyebabkan efek samping yang berbahaya.

EMA mengatakan sangat yakin bahwa suntikan dengan suntikan AstraZeneca harus dilanjutkan.

Regulator UE itu bergabung dengan pandangan Pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Semua secara penuh sepakat melanjutkan penggunaan vaksin tersebut, di tengah kemarahan di negara-negara UE termasuk Perancis dan Jerman, karena menangguhkan suntikan tersebut.

Hari ini, Downing Street kembali membela vaksin AstraZeneca. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan akan dengan senang hati menerimanya ketika gilirannya tiba untuk melakukan vaksinasi.

Juru bicara resmi Perdana Menteri Inggris mengatakan Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan telah sangat jelas bahwa kedua vaksin itu aman dan efektif.

Organisasi Kesehatan Dunia juga telah 'menjelaskan bahwa vaksin AZ aman dan efektif. Mereka menyatakan tidak ada alasan untuk khawatir dan distribusi vaksin tidak boleh ditangguhkan'.

Ditanya apakah Tuan Johnson bersedia menerima suntikan AstraZeneca, juru bicara itu berkata: “Ya, dia akan sangat senang untuk mengambil vaksin Oxford / AstraZeneca.”

Pakar keamanan EMA mengatakan hanya sejumlah kecil orang menderita kelainan darah. Tetapi tidak ada indikasi bahwa ini disebabkan oleh vaksin yang sudah disuntikan ke 11 juta orang di Inggris.

“Kami masih sangat yakin bahwa manfaat vaksin AstraZeneca dalam mencegah Covid-19, dengan risiko terkait rawat inap dan kematian lebih besar daripada risiko efek samping ini,'' kata kepala EMA Emer Cooke.

Negara-negara termasuk Perancis menghadapi tekanan untuk melanjutkan vaksinasi menggunakan AstraZeneca setelah EMA mengeluarkan putusannya.

Mereka akan menegaskan kembali bahwa jumlah pembekuan darah tampaknya tidak lebih tinggi daripada yang terlihat pada populasi umum.

Italia sebelumnya mengakui melakukan penangguhan vaksin AstraZeneca sebaga langkah politik. Sementara dokter Perancis menuduh Emmanuel Macron menyerah pada kepanikan.

Sementara seorang anggota parlemen Jerman mengatakan larangan itu dapat menyebabkan 'bencana'.

Jerman berusaha membenarkan langkahnya dengan mengatakan satu jenis gumpalan darah tertentu (trombosis vena sinus), telah terjadi sebanyak tujuh kali di antara 1,6 juta orang yang divaksinasi ketika hanya sekitar satu kasus yang diharapkan.

Sementara di Inggris, kasus seperti itu hanya teridentifikasi sebanyak empat kasus dari total 11 juta orang yang sudah divaksin.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/18/161449870/bela-astrazeneca-istri-pangeran-charles-mengaku-menerima-vaksin-buatan

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke