Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Mobil Uber Diserang Penumpang Tak Pakai Masker dengan Batuk di Wajahnya

Kompas.com - 10/03/2021, 13:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Seorang pengemudi mobil Uber diserang pada akhir pekan lalu, oleh penumpang yang diduga menolak menggunakan masker.

Sebuah insiden di dalam mobil Uber yang direkam menimbulkan kemarahan publik setelah videonya muncul pada Selasa (9/3/2021).

Melansir The Guardian pada Rabu (10/3/2021), insiden itu terjadi pada Minggu (7/3/2021) setelah Subhakar Khadka, seorang pengemudi mobil Uber, menjembut 3 wanita.

Baca juga: Demonstran di Negara Bagian AS Ini Bakar Masker: Hiruplah Kebebasan, Sayang!

Dalam video 43 detik yang direkam Khadka dan diunggah oleh outlet berita lokal ke Twitter, menunjukkan seorang wanita tanpa masker dengan sengaja batuk-batuk ke arah wajah Khadka dan berteriak kepadanya.

Beberapa detik kemudian, wanita itu merebut ponsel Khadka dari tangannya dan mencabut masker di wajahnya.

Dia dan penumpang lainnya terus meneriaki sopir dan mengancam akan memukulinya.

Khadka mengklaim bahwa setelah itu ia meninggalkan mobil sebelum salah satu penumpangnya menyemprotkan merica di mobilnya.

"Kalian adalah binatang yang mengancam manusia lain seperti ini," ujar Khadka kepada media lokal, KPIX.

Baca juga: Ditegur Langgar Aturan Covid-19, Wanita Ini Pakai Celana Dalamnya Jadi Masker

Khadka mengatakan dia diserang setelah mencoba kelompok wanita itu keluar dari mobilnya karena monolak untuk mengikuti kebijakan menggunakan masker Uber, yang mensyaratkan penumpang untuk mengunakan masker selama perjalanan.

Khadka, yang melaporkan insiden itu adalah keturunan asli Nepal yang sudah tinggal 8 tahun di AS.

Ia merasa penyerangan para wanita muda itu didorong karena mereka menyadari ras dan aksen bicaranya yang berbeda.

"Jika saya sama dengan yang lain, saya tidak akan mendapaykan perlakukan itu dari mereka. Saat saya membuka mulut untuk berbicara, mereka menyadari saya berbeda, jadi mudah bagi mereka untuk mengintimidasi saya," kata Khadka.

Baca juga: Tidak Pakai Masker di Lift Bocah 1 Tahun Didenda Rp 300.000

Insiden itu terjadi ketika Wilayah Teluk San Francisco telah memperhitungkan serangan terhadap penduduk lansia Asia, dan ketika kekerasan terhadap orang Amerika keturunan Asia meningkat secara nasional selama pandemi Covid-19.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram, wanita tanpa masker itu mengaku bersalah karena batuk pada Khadka.

Kemudian, ia mengatakan bahwa tindakannya itu karena ia takut akan keselamatan dirinya dan sesama penumpangnya, karena Khadka diduga berusaha mengusir mereka di daerah asing dan menolak untuk menunggu sampai mobil sewaan yang baru tiba.

Menyikapi kejadian tersebut, perusahaan aplikasi Uber dan Lyft mengunggah tweet bahwa penumpang itu telah dihapus secara permanen dari platform mereka.

Baca juga: Yayasan Temasek Singapura Salurkan 11,65 Juta Masker ke Indonesia Perangi Covid-19

Namun, Uber menawarkan kompensasi 20 dollar AS (Rp 288.334) untuk biaya pembersihan mobilnya, yang dirasa sangat kecil.

Akhirnya, ia mendapatkan 120 dollar AS (Rp 1,7 juta), di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan terbatasnya perlindungan yang ditawarkan kepada pengemudi saat pandemi Covid-19.

Pekerjaan pengemudi mobil sewa, semacam Uber digolongkan cukup berbahaya.

Pada Selasa (9/3/2021), Cyan Banister, inverstor awal Uber, turun tangan untuk melakukan penggalangan dana melalui Gofundme untuk Khadka, sehingga dia bisa mengeluarkan sisa semprotan merica dari mobilnya.

Baca juga: Biden Akan Bagi 25 Juta Masker Gratis untuk Populasi Rentan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com