Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran di Negara Bagian AS Ini Bakar Masker: Hiruplah Kebebasan, Sayang!

Kompas.com - 07/03/2021, 15:03 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BOISE, KOMPAS.com - Puluhan demonstran, termasuk keluarga yang punya anak kecil, membakar masker dalam aksi protes di Idaho, AS.

Berunjuk rasa di depan kantor pemerintah Boise, mereka menuntut agar aturan menutup mulut dan hidung selama Covid-19 dicabut.

Dalam video yang beredar di Twitter, pengunjuk rasa melemparkan masker itu ke tong yang terbakar.

Baca juga: Ditegur Langgar Aturan Covid-19, Wanita Ini Pakai Celana Dalamnya Jadi Masker

"Hiruplah kebebasan itu, sayang!" teriak orang yang berada di rekaman, seraya massa yang lain menyorakinya.

Jurnalis Heath Druzin, Gubernur Janice McGeachin dan tiga legislator Idaho hadir dalam unjuk rasa itu.

Druzin mengunggah momen foto pengunjuk rasa yang tak memakai masker mendengarkan pidato, dan berpelukan di tangga.

Beberapa di antaranya membawa spanduk bertuliskan "saya tak akan tercekik" maupun "Tidak pada masker, tidak pada aturan. Bebaskan wajah dan pikiran kalian".

Sementara Idaho tidak menerapkan aturan memakai masker, 11 county dan kota, termausuk Boise, memberlakukannya.

Sebuah rancangan undang-undang untuk melarang mandat pemakaian masker diperkenalkan di Idaho pada pekan ini.

Baca juga: Tidak Pakai Masker di Lift Bocah 1 Tahun Didenda Rp 300.000

Si pengusul RUU mengeklaim, memaksa memakai penutup mulut dan hidung bisa menyebabkan "cedera fisik, emosional, bahkan mental pada tubuh".

Health Freedom Idaho, aktivis yang mendukung RUU itu memasang tanda bertuliskan "Hidupmu, Kesehatanmu, Caramu".

Dilansir Russian Today Sabtu (6/3/2021), beberapa peserta ada yang menandatangani petisi "bakar maskernya".

Salah satu panitia kemudian mendaraskan "Ikrar Kesetiaan". Saat itu, penegak hukum meminta massa mematikan api di tong, yang dituruti.

Baca juga: Soal Video Joget Tak Pakai Masker dan Bagi-bagi Uang, Ini Penjelasan Wali Kota Blitar

Aparat kemudian beralih ke panitia dan hendak menanyai mereka, ketika kerumunan berteriak "tinggalkan dia" dan "pergi dari sini".

Kerumunan itu dilaporkan berkekuatan 100-200 orang, dengan koordinator aksi, Darr Moon, menyatakan acara mereka juga digelar di 30 tempat lain.

Moon mengatakan, ini adalah pergerakan akar rumput. "Kami ingin menciptakan lagi pemerintahan Republik yang seimbang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com