BOISE, KOMPAS.com - Puluhan demonstran, termasuk keluarga yang punya anak kecil, membakar masker dalam aksi protes di Idaho, AS.
Berunjuk rasa di depan kantor pemerintah Boise, mereka menuntut agar aturan menutup mulut dan hidung selama Covid-19 dicabut.
Dalam video yang beredar di Twitter, pengunjuk rasa melemparkan masker itu ke tong yang terbakar.
Baca juga: Ditegur Langgar Aturan Covid-19, Wanita Ini Pakai Celana Dalamnya Jadi Masker
"Hiruplah kebebasan itu, sayang!" teriak orang yang berada di rekaman, seraya massa yang lain menyorakinya.
Jurnalis Heath Druzin, Gubernur Janice McGeachin dan tiga legislator Idaho hadir dalam unjuk rasa itu.
Meanwhile, in Boise, Idaho: pic.twitter.com/hWODEvybro
— David Gura (@davidgura) March 6, 2021
Druzin mengunggah momen foto pengunjuk rasa yang tak memakai masker mendengarkan pidato, dan berpelukan di tangga.
Beberapa di antaranya membawa spanduk bertuliskan "saya tak akan tercekik" maupun "Tidak pada masker, tidak pada aturan. Bebaskan wajah dan pikiran kalian".
Sementara Idaho tidak menerapkan aturan memakai masker, 11 county dan kota, termausuk Boise, memberlakukannya.
Sebuah rancangan undang-undang untuk melarang mandat pemakaian masker diperkenalkan di Idaho pada pekan ini.
Baca juga: Tidak Pakai Masker di Lift Bocah 1 Tahun Didenda Rp 300.000
Si pengusul RUU mengeklaim, memaksa memakai penutup mulut dan hidung bisa menyebabkan "cedera fisik, emosional, bahkan mental pada tubuh".
Health Freedom Idaho, aktivis yang mendukung RUU itu memasang tanda bertuliskan "Hidupmu, Kesehatanmu, Caramu".
Dilansir Russian Today Sabtu (6/3/2021), beberapa peserta ada yang menandatangani petisi "bakar maskernya".
Salah satu panitia kemudian mendaraskan "Ikrar Kesetiaan". Saat itu, penegak hukum meminta massa mematikan api di tong, yang dituruti.
Baca juga: Soal Video Joget Tak Pakai Masker dan Bagi-bagi Uang, Ini Penjelasan Wali Kota Blitar
Aparat kemudian beralih ke panitia dan hendak menanyai mereka, ketika kerumunan berteriak "tinggalkan dia" dan "pergi dari sini".
Kerumunan itu dilaporkan berkekuatan 100-200 orang, dengan koordinator aksi, Darr Moon, menyatakan acara mereka juga digelar di 30 tempat lain.
Moon mengatakan, ini adalah pergerakan akar rumput. "Kami ingin menciptakan lagi pemerintahan Republik yang seimbang," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.