Paus Fransiskus akan memimpin lebih dari 6 kebaktian di gereja-gereja yang porak poranda, stadion yang direnovasi, serta di daerah-daerah terpencil.
Jumlah pengunjung akan dibatasi, dan social distancing akan diterapkan.
Di Irak ia akan menempuh jarak 1.400 kilometer lebih dengan pesawat dan helikopter, melintasi daerah-daerah di mana pasukan keamanan masih memerangi sisa-sisa ISIS.
Kemudian untuk jarak yang lebih dekat, Paus Fransiskus akan naik mobil lapis baja di jalan yang baru diaspal dan dihiasi pagar bunga serta poster untuk menyambut kedatangannya.
Di Irak, Paus Fransiskus dikenal sebagai Babal Al Vatican.
Baca juga: Tak Takut Kematian, Paus Fransiskus Ingin Meninggal di Roma
"Kami berharap paus akan menjelaskan kepada pemerintah bahwa mereka perlu membantu rakyatnya," kata seorang pria Kristen dari Irak utara, Saad Al Rassam kepada AFP.
"Kami sangat menderita, kami butuh bantuan."
Jumlah umat Kristiani di Irak terus merosot selama bertahun-tahun akibat penganiayaan dan kekerasan sektarian.
Dari 1,5 juta lebih populasi Kristiani pada 2003, sekarang tersisa tak sampai 400.000 orang.
Paus Fransiskus tidak hanya meyemangati umat Kristiani Irak untuk bertahan di sana, tetapi juga mendorong beberapa emigran untuk kembali.
Mereka yang diajak pulang termasuk yang sekarang berada di Lebanon atau Yordania, atau diaspora di negara-negara jauh seperti Kanada dan Australia
"Saya datang sebagai peziarah, peziarah yang bertobat memohon ampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme," ujar Paus Fransiskus jelang keberangkatannya ke Irak.
Baca juga: Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak, Paus Benediktus XVI Sampaikan Kekhawatiran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.