Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Covid-19 Berkembang Cepat di Italia, Terutama pada Anak-anak

Kompas.com - 03/03/2021, 06:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

ROMA, KOMPAS.com - Varian virus corona yang ditemukan di Inggris lazim ditemukan di antara anak-anak sekolah yang terinfeksi di Italia.

Kondisi ini mendorong peningkatan besar dalam kurva penularan Covid-19 di negara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Roberto Speranza.

Menurutnya varian lainnya dari Covid-19 tersebut, menjadi salah satu penyebab tingkat penularan di negara itu naik lebih cepat. Penyebarannya juga terdeteksi banyak "di antara kelompok usia termuda" dari populasi Italia.

Dalam beberapa pekan terakhir, insiden kasus baru Italia di kalangan anak muda telah melampaui insiden di antara populasi yang lebih tua. Kondisinya kini berbalik dari saat bagaimana Covid-19 menyerang penduduk pada bulan-bulan pertama pandemi.

Italia dengan penduduk 60 juta orang tempat Covid-19 pertama kali meletus di Barat pada Februari 2020. “Negara Spaghetti” itu telah mendaftarkan hampir 3 juta kasus yang dikonfirmasi.

Speranza mengumumkan aturan yang lebih ketat, yang dimuat dalam dekrit anti-pandemi pertama Perdana Menteri Italia yang baru Mario Draghi. Ini bertujuan untuk mencoba "mengendalikan kurva penularan ini," terutama di antara anak-anak usia sekolah.

“Ada tanda-tanda peningkatan yang cukup besar dalam kurva penularan dari varian, terutama yang ditemukan di Inggris,” kata menteri itu pada Selasa (2/3/2021) melansir AP.

Baca juga: Kursus Bahasa Indonesia dari KBRI Roma di Italia Ramai Peserta

Presiden Institut Kesehatan Utama Pemerintah, Silvio Brusaferro, mengatakan dari analisis kasus pada 18 Februari, 54 persen kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Italia melibatkan varian itu.

Tapi, kata Brusaferro, “kalau diukur hari ini pasti persentasenya akan lebih tinggi.”

Lebih lanjut menurutnya, varian lain, yang ditemukan di Brasil, sekarang terlibat dalam 4,3 persen kasus Covid-19 baru di Italia. Tepatnya banyak di Italia tengah, termasuk di wilayah Roma.

Dalam beberapa hari terakhir, pihak berwenang telah menutup banyak kota di daerah di mana tingkat penularan meningkat pesat.

Wali Kota Bologna, yang memiliki 400.000 penduduk, mengumumkan mulai Kamis (4/3/2021) hingga Minggu (21/3/2021), kota itu akan berada di bawah aturan penguncian "zona merah" yang ketat. Artinya semua restoran dan kafe tutup, begitu juga toko-toko nonessential.

Tempat kritis lainnya adalah Como, kota tepi danau dekat Swiss. Banyak warga Como melintasi perbatasan.

“Varian yang ditemukan di Afrika Selatan terlibat dalam 0,4 persen infeksi Covid-19 di Italia. Ditemukan terutama terbatas pada daerah Alpen Italia dekat perbatasan dengan Austria,” ujar Brusaferro.

Baca juga: Dubes Italia Ditembak Mati di RD Kongo, Istri: Dia Dikhianati

Keputusan PM Italia yang baru, mulai berlaku pada Sabtu (6/3/2021) dan berlangsung hingga 6 April, tepat setelah Paskah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com